Selandia Baru Catat Nol Kasus Baru Covid-19 Selama Tiga Bulan
Merdeka.com - Selandia Baru diperingatkan agar tidak berpuas diri karena selama 100 hari terakhir, tak ada kasus baru virus corona ditemukan sejak kasus domestik terakhir.
Negara kepulauan Pasifik itu telah kembali ke kehidupan pra-pandemi, di mana orang-orang mengunjungi stadion olahraga dan makan di restoran, tetapi tetap memperingatkan 5 juta penduduknya agar tidak mengurangi kewaspadaan, karena negara-negara tetangga seperti Australia dan Vietnam mengalami lonjakan kasus.
“Mencapai 100 hari tanpa penularan masyarakat adalah tonggak penting, namun, seperti yang kita semua tahu, kita tidak bisa berpuas diri,” pesan Direktur Jenderal Kesehatan, Dr Ashley Bloomfield, dikutip dari The Independent, Senin (10/8).
"Kami telah melihat di luar negeri betapa cepatnya virus dapat muncul kembali dan menyebar di tempat-tempat yang sebelumnya terkendali, dan kami perlu bersiap untuk segera memberantas setiap kasus di masa depan di Selandia Baru."
Negara ini berhasil mengatasi penyebaran virus dengan segera menerapkan lockdown pada Maret, pada saat kasus positif baru mencapai angka 100. Dalam tiga bulan, kasus yang tercatat hanya dari warga setempat uang baru kembali dari luar negeri, yang kemudian dikarantina saat masuk kembali ke negaranya.
Saat negara ini menandai tonggak sejarah yang mengesankan, pihak berwenang prihatin orang-orang mulai melonggarkan upaya pencegahan, menolak tes dan pelacakan kontak dan banyak juga orang yang tidak lagi mengikuti aturan dasar tapi penting yaitu kebersihan.
Tonggak sejarah itu seiring dengan ketika Perdana Menteri Jacinda Ardern, meluncurkan kampanye pencalonannya pada Sabtu, mengumumkan bahwa itu akan menjadi "Pemilu Covid".
Meskipun keberhasilan negara ini dalam memerangi virus telah menjadikannya salah satu tempat teraman di dunia saat ini, infeksi yang muncul kembali karena kelambanan baru-baru ini dapat digunakan sebagai amunisi melawan petahana.
Apa yang disebut "kelelahan Covid" sangat memprihatinkan mengingat keadaan sulit di Vietnam dan Australia, yang keduanya pernah berhasil mengendalikan wabah domestik.
“Untuk negara-negara seperti Australia dan Selandia Baru, sumber wabah tersebut kemungkinan besar berasal dari fasilitas isolasi dan karantina yang dikelola, karena banyaknya orang yang ditahan di sana dan banyaknya shift staf yang terlibat dalam merawat mereka,” jelas Michael Baker, Profesor Kesehatan Masyarakat Universitas Otago.
Vietnam saat ini tengah berjuang untuk mengendalikan wabah baru di kota pesisir Da Nang, setelah berhasil mengatasi tiga bulan tanpa transmisi domestik.
Sementara itu, Melbourne berada di bawah lockdown enam pekan setelah pelanggaran karantina menyebabkan gelombang kedua di kota terbesar kedua di Australia itu.
Selandia Baru mencatat 23 kasus virus corona aktif di fasilitas karantina, dan ada beberapa contoh pelanggaran keamanan, termasuk kasus penduduk yang menghindari karantina setelah kembali dari luar negeri.
Dalam perjuangan berkelanjutannya melawan virus, Selandia Baru meningkatkan tes di fasilitas dan klinik isolasi yang dikelola pekan lalu dan telah mulai mengembangkan teknologi Bluetooth untuk melacak kasus.
Selandia Baru mencatat total 1.569 kasus infeksi dan 22 kematian.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya