Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekjen PBB Kritik Negara Kaya yang Simpan “Cadangan” Vaksin Covid-19

Sekjen PBB Kritik Negara Kaya yang Simpan “Cadangan” Vaksin Covid-19 Sekjen PBB Antonio Guterres. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekjen PBB, Antonio Guterres mengkritik negara-negara maju karena menyimpan “cadangan” vaksin Covid-19, dan menyerukan mereka untuk berbagi cadangan tersebut dengan dunia untuk membantu mengakhiri pandemi.

“Saya sangat prihatin dengan distribusi vaksin yang sangat tidak adil di dunia ini,” jelas Guterres dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Minggu oleh saluran televisi Kanada, CBC.

“Ini dalam kepentingan setiap orang untuk memastikan sesegera mungkin dan melalui cara yang adil, setiap orang divaksinasi di manapun dan vaksin itu dipertimbangkan sesungguhnya untuk kebaikan masyarakat global,” lanjutnya, dilansir Channel News Asia, Senin (29/3).

Guterres juga mengkritik “egoisme” negara-negara kaya yang menyiapkan cadangan vaksin melebihi kebutuhan populasi mereka.

“Pertama-tama, jangan menyetok vaksin,” ujarnya.

“Itu tidak masuk akal,” imbuhnya.

“Kami telah memohon kepada negara-negara maju untuk berbagi beberapa vaksin yang mereka beli dan dalam banyak situasi mereka telah membeli lebih dari yang mereka butuhkan.”

Guterres mengeluhkan program COVAX, sistem internasional bantuan vaksin untuk negara-negara miskin, mengalami kesulitan karena banyaknya penumpukan vaksin.

Mengakhiri pandemi, kata Guterres, sangat bergantung pada memvaksinasi secepat mungkin populasi di seluruh dunia. Dia memohon untuk mendukung mekanisme yang didukung oleh G20 itu untuk menerapkan rencana vaksinasi global.

Ditanya terkait kemungkinan pemberlakuan paspor vaksinasi, Guterres berhati-hati, mengatakan sebelum setiap keputusan diambil, harus ada pembahasan serius untuk memastikan keadilan dan kerjasama dunia yang efektif.

“Terburuknya adalah bagi beberapa negara yang memilikinya dan bagi negara lain yang tidak memilikinya, ini akan menghancurkan jika ini berarti bahwa orang bisa bergerak di negara maju tetapi tidak di negara berkembang,” pungkasnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Cerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat

Cerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat

Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

Baca Selengkapnya
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik

Jokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik

Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan

Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan

Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Baca Selengkapnya