Merdeka.com - Pekerja konstruksi yang sedang memperbaiki gorong-gorong di Kota Kent, Amerika Serikat, menemukan kerangka hewan purba Mastodon.
Penemuan itu diawali dengan ditemukannya objek berwarna kemerahan di tanah. Para pekerja tersebut kemudian menyadari bahwa objek tersebut merupakan "tulang raksasa," ucap Ken Yorker, komisioner saluran air Wilayah Kent, seperti dikutip Smithsonian Magazine.
Setelah menyadari seberapa besar ukuran tulang tersebut, pekerja gorong-gorong kemudian memanggil ahli dari Universitas Michigan dan Museum Publik Grand Rapids untuk penelitian lebih lanjut. Penelitian mengungkapkan tulang tersebut termasuk dalam jenis mastodon raksasa yang hidup 12.000 tahun lalu.
Penemuan mastodon kali ini dianggap unik sebab usia dari mastodon yang masih cukup muda, sekitar 10-20 tahun. Kebanyakan mastodon yang ditemukan di Michigan umumnya sudah berumur dewasa.
Sejak penemuan kerangka tersebut dari 11 Agustus 2022, peneliti dan sukarelawan telah berhasil mengumpulkan 108 kantong tulang.
"Kita menemukan banyak tulang punggung, iga, dan kaki. Kita harus menemukan tulang kakinya," ucap Scott Beld, peneliti dari University of Michigan.
Bagaimanapun, tulang-tulang tersebut masih belum dapat direkonstruksi ke dalam bentuk semulanya. Tulang tengkorak dan gading dari mastodon tersebut masih belum ditemui peneliti dan penggali.
Pemilik dari lokasi tempat pekerja menemukan tulang-tulang tersebut bersedia untuk menyumbangkan penemuan mereka ke Museum Publik Grand Rapids.
Advertisement
Rencananya, peneliti dari universitas akan berupaya untuk menginvestigasi tulang-tulangnya lebih lanjut. Tujuan dari penelitian tulang-tulang tersebut antara lain adalah untuk mengetahui tanggal pasti kematian dari mastodon itu. Selanjutnya, ulang-tulang tersebut akan dikeringkan dan kemudian dipajang di museum.
Mastodon merupakan hewan mamalia yang serupa dengan gajah. Hewan ini dahulunya diburu untuk dijadikan sumber makanan penduduk asli Amerika.
Negara Bagian Michigan, tempat tulang-tulang ini ditemukan, terkenal sebagai negara bagian yang memiliki banyak peninggalan kerangka mastodon. Pemangku kebijakan negara bagian tersebut menjadikan mastodon sebagai lambang dari negara bagiannya.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra [pan]
Baca juga:
Ilmuwan Temukan Bukti Panda Dulunya Makan Daging Sebelum Bambu
Ada Elang Raksasa Mampu Menangkap Kanguru 60.000 Tahun Lalu, Sebesar Ini Ukurannya
Fosil Zebra Raksasa Seberat 450 KG di Afrika Ungkap Dampak Perubahan Iklim
Bakteri Tertua di Dunia Penyebab Wabah yang Tewaskan Ratusan Juta Manusia Ditemukan
Kerangka Hiu Raksasa 300 Juta Tahun Ditemukan di Dinding Gua Bawah Tanah
Penambang Emas Temukan Mumi Bayi Mammoth Paling Utuh Berusia 30.000 Tahun
Fosil Wanita 2.200 Tahun Ditemukan di Dalam Pohon, Pakai Baju Mewah dan Perhiasan
Semerbak Parfum Romawi Kuno Berusia 2000 Tahun di dalam Makam, Begini Wanginya
Sekitar 1 Jam yang laluMenang Putaran Kedua Lawan Kilicdaroglu, Erdogan Kembali Terpilih Jadi Presiden Turki
Sekitar 1 Jam yang laluFBI Ungkap Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II Saat Berkunjung ke AS
Sekitar 14 Jam yang laluDinosaurus Ternyata Makhluk Cerdas, Miliki Kemampuan Sama seperti Manusia
Sekitar 17 Jam yang laluIlmuwan Israel Pindai Dua Peti Mati Mesir Kuno, Identitas Mumi di Dalamnya Terungkap
Sekitar 18 Jam yang laluKuras Air Dam untuk Ambil Ponselnya yang Jatuh, Pejabat Ini Diberhentikan
Sekitar 20 Jam yang laluGara-Gara Kecoa, Perempuan Israel Bikin Kafe Kacau & Pengunjungnya Lari Ketakutan
Sekitar 22 Jam yang laluKotoran Berusia 2.500 Tahun Ungkap Fakta Mengagetkan di Masa Lalu Yerusalem
Sekitar 2 Hari yang laluGranat Zaman Perang Salib Ditemukan di Dasar Laut, Sanggup Hancurkan Kapal
Sekitar 2 Hari yang laluViral Ibu Protes Saat Dampingi Anaknya Praktik Buat SIM
Sekitar 3 Jam yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluBanding Ditolak PT DKI Jakarta, Agus Nurpatria Tetap Divonis Dua Tahun Penjara
Sekitar 2 Minggu yang laluGagah dan Tegap, Potret Tribrata Anak Ferdy Sambo Lulus Sekolah Taruna Nusantara
Sekitar 2 Minggu yang laluCerita Megawati Kesal Lihat Kelakuan Sambo dan Polisi Bermasalah
Sekitar 3 Minggu yang laluMega Sentil Kelakuan Polisi seperti Sambo dan AKBP Achiruddin: Insaf Pak!
Sekitar 3 Minggu yang laluBanding Kandas, Ricky Rizal Ajukan Kasasi Terkait Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 3 Minggu yang laluHoaks Putri Ferdy Sambo Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri
Sekitar 1 Bulan yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 12 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluKalah dari Persebaya, Bali United Tak Agendakan Uji Coba Lagi Sebelum Melawan PSM
Sekitar 10 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami