Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sanksi ekonomi untuk Qatar bisa dicabut di tengah kasus Jamal Khashoggi

Sanksi ekonomi untuk Qatar bisa dicabut di tengah kasus Jamal Khashoggi Raja Salman dan Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani AFP. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Beberapa pekan belakangan dunia internasional dihebohkan oleh berita pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Berita ini membuat reputasi pemerintah Saudi di mata dunia memburuk, sebab diyakini sebagai dalang dari pembunuhan tersebut.

Namun demikian, para pakar menilai bahwa berita pembunuhan Khashoggi bisa memberikan keuntungan bagi Qatar, yang saat ini tengah berada dalam kebuntuan politik dengan Saudi.

Reaksi dunia terhadap berita kematian Khashoggi diyakini bisa memaksa Saudi untuk meringankan serangkaian sanksi yang diterapkan kepada Qatar, sejak kedua negara terlibat perselisihan pada Juni 2017 lalu.

"Pembunuhan Khashoggi, wartawan yang kerap mengkritisi pemerintah Saudi, dapat memperkuat klaim Qatar tentang agresi Saudi," kata analis dari King's London Collage dan mantan penasihat militer Qatar, Dr Andreas Krieg, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (25/10).

"Saya tidak terkejut jika nantinya Qatar secara tidak langsung memperoleh manfaat dari apa yang terjadi saat ini. Orang-orang Saudi itu harus membuat konsesi," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Qatar telah menerima sanksi ekonomi selama 16 bulan terakhir dari beberapa negara Arab karena terlibat perselisihan dengan Saudi. Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir dengan kompak memutuskan untuk membekukan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Negara-negara tersebut menuduh Qatar bersekongkol dengan Iran, musuh besar Saudi, dan mendukung kelompok radikal, termasuk Ikhwanul Muslimin.

Beberapa aktivitas ekonomi Qatar dengan negara-negara tersebut diputus. Bahkan pesawat Qatar dilarang menggunakan wilayah udara Saudi dan negara-negara lain. Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga melarang warga mereka dari bepergian ke Qatar sebagai bagian dari boikot.

Qatar telah menyangkal tuduhan negara-negara tersebut tentang mendukung kelompok militan dan berhubungan terlalu dekat dengan Iran. Qatar menuding mantan sekutunya tersebut mengerahkan sanksi karena mencoba untuk mengubah rezim negara tersebut.

(mdk/ias)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya

Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya

SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.

Baca Selengkapnya
Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya