Sang pembocor rahasia berhati nurani
Merdeka.com - Tak ada yang menduga sebelumnya seorang pemuda 29 tahun yang pernah diusir dari sekolahnya itu dianggap sebagai pahlawan oleh banyak orang. Jasanya: membocorkan rahasia CIA (dinas rahasia luar negeri Amerika Serikat) yang menyangkut kepentingan banyak orang di Amerika, bahkan di dunia.
Pada akhirnya seseorang memang harus melakukannya. Dan orang itu bernama Edward Snowden, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Senin (10/6).
Mantan anggota CIA yang bekerja sebagai kontraktor di Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) itu menyatakan dirinya telah membocorkan rincian sebuah program pengawasan sangat rahasia Amerika.
Dia mengatakan NSA bertujuan melacak semua hubungan telepon, mengawasi surat elektronik, dan hubungan Internet seluruh warga Amerika. Snowden bilang dia hanya ingin memberitahu warga apa yang sedang dilakukan pemerintah.
"Bahkan jika kita tidak berbuat kesalahan apa pun, kita tetap diawasi dan direkam," kata dia.
Snowden lahir pada 21 Juni 1983 dan dibesarkan di Kota Elizabeth, Negara Bagian Carolina Utara. Dia kemudian pindah dengan keluarganya ke Kota Ellicot, Maryland. Di sana dia belajar komputer.
Pada 2003 Snowden mendaftar menjadi anggota tentara dengan harapan bisa masuk Pasukan Elit. Tapi dia gagal lantaran kedua kakinya patah saat kecelakaan sewaktu berlatih. Dia lalu bekerja sebagai penjaga keamanan di fasilitas NSA di Universitas Maryland. Dari sana dia lalu bekerja di CIA sebagai pihak keamanan teknologi informasi.
Pada 2007 CIA menempatkannya di Jenewa, Swiss untuk menjaga keamanan jaringan komputer di sana. Lalu pada 2009 dia keluar dari CIA dan bekerja di kontraktor swasta di dalam fasilitas NSA milik pangkalan militer Amerika di Jepang.
Pada bulan lalu Snowden berangkat dari Amerika untuk bekerja selama tiga bulan sebagai pekerja di Booz Allen Hamilton yang menugaskannya sebagai administrator sistem bagi NSA di Hawaii.
Dia menyebut tindakannya membocorkan rahasia CIA itu datang dari hati nuraninya demi melindungi kebebasan orang-orang di seluruh dunia.
"Saya tidak ingin hidup di dalam masyarakat yang melakukan hal-hal semacam ini. Saya tidak ingin hidup di dunia di mana semua hal yang saya lakukan dan katakan direkam. Hal seperti itu bukanlah sesuatu yang akan saya dukung," kata Snowden.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
50 Quote Rindu Orang Tua dan Orang Tersayang, Cocok untuk Renungan sebelum Mudik Lebaran
Merdeka.com merangkum informasi tentang quote rindu orang tua dan orang tersayang yang cocok untuk renungan sebelum mudik lebaran.
Baca Selengkapnya8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca Selengkapnya8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres
Tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian
Suara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKebiasaan Pemicu Nyeri Lutut, Perlu Dihindari
Nyeri lutut bisa bertambah parah karena beberapa kebiasaan yang tak sehat.
Baca SelengkapnyaPenantian 14 Tahun, Wanita Ini Ungkap Kebahagiannya saat Lihat Suaminya Kembali Beribadah
Menanti 14 tahun, wanita ini ceritakan betapa bahagianya ia melihat suaminya kembali beribadah.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnya13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia
Seseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca Selengkapnya