Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusia: Pemerintahan Obama 'memalukan' dan 'menggelikan'

Rusia: Pemerintahan Obama 'memalukan' dan 'menggelikan' Barack Obama bertemu Donald Trump. ©REUTERS/Kevin Lamarque

Merdeka.com - Masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, segera berakhir hari ini. Posisinya akan digantikan oleh Presiden terpilih Donald Trump, yang bakal dilantik sekitar pukul 12.00 waktu Washington DC atau 23.30 WIB.

Meski publik AS menyimpan banyak memori indah selama diperintah Obama, tidak demikian dengan Rusia. Negara itu menyebut kepergian Obama bernilai positif, dan juga dapat mendinginkan hubungan antara Washington dan Moskow yang panas dalam beberapa tahun terakhir.

"Perilaku pemerintahan Obama terlihat begitu konyol dan memalukan untuk sebuah negara besar seperti Amerika Serikat. Kami sangat menyesal bahwa presiden Barack Obama, terutama masa jabatan kedua, adalah periode kesempatan yang hilang untuk hubungan bilateral," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Vladimirovna Zakharova, demikian dilansir press.tv, Jumat (20/1).

Pernyataan itu disampaikan Zakharova sebagai bagian dari ucapan resmi Rusia menjelang akhir masa jabatan Obama di Gedung Putih.

"Perlu diingat siapa Barack Obama, awal masa jabatannya pada 2009, menyatakan akan mengulang kembali hubungan dengan Rusia yang komprehensif. Di beberapa bagian, kami menghasilkan sejumlah perjanjian bilateral yang penting, termasuk CIS pada 2010," ungkapnya.

Dia menambahkan, AS justru dianggap ingkar dan tidak melanjutkan kerja sama untuk jangka panjang. Meski mulanya kerja sama itu dilakukan dengan sikap saling menghormati, namun yang terjadi justru sebaliknya.

"Washington berpikir seperti tuan dan budak. Dan kenyataan yang dilakukan Gedung Putih untuk berbisnis dan bekerja sama dengan negara-negara Eropa Barat," lanjutnya.

Sebaliknya, Zakharova justru memiliki pandangan positif dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru AS. Miliader properti asal New York ini telah menunjuk kebijaksanaan dan fokus pada dialog pragmatis yang normal.

Sementara itu, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menilai menurunnya hubungan AS dan Rusia selama pemerintahan Obama sebagai kebijakan blunder. Apalagi, kebijakan AS untuk menekan dan melarang sejumlah pebisnis dan individual telah menempatkan kerja sama Moskow dan Washington ke titik nol.

Medvedev sendiri mengungkap harapannya Washington akan mengadopsi keseimbangan atas negaranya di bawah kepemimpinan Trump.

"Kami siap untuk berbagi pekerjaan untuk meningkatkan hubungan," ujar Medvedev.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.

Baca Selengkapnya
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jarang Terekspose, Video Presiden Soeharto Tiba di Amerika Serikat Tahun 1970 Disambut Langsung Presiden Nixon

Jarang Terekspose, Video Presiden Soeharto Tiba di Amerika Serikat Tahun 1970 Disambut Langsung Presiden Nixon

Momen Presiden Soeharto lakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pasca Bung Karno dilengserkan.

Baca Selengkapnya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Putin Menang Telak di Pilpres Kelima: Raih 87 Persen Suara dan Jadi Pemimpin Rusia Terlama

FOTO: Ekspresi Putin Menang Telak di Pilpres Kelima: Raih 87 Persen Suara dan Jadi Pemimpin Rusia Terlama

Dengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya

Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya

Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya