Ketika Inggris ingin berikan akses tanpa batas ke penyidik senjata kimia
Merdeka.com - Inggris dan sekutunya akan berkunjung ke markas besar Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag. Kunjungan itu merupakan upaya diplomatik berisiko tinggi untuk memberikan kekuatan bagi OPCW mengidentifikasi orang-orang di balik serangan senjata beracun. Sebuah upaya baru konfrontasi dengan Rusia.
Penyidik OPCW diperkirakan akan mengungkap laporan mengenai penggunaan gas sarin dan klorin di Douma, Suriah, pada April lalu dalam pertemuan itu. Di mana petugas medis dan penyelamat mengatakan 40 orang terbunuh.
Pemerintah Inggris mengonfirmasi, bahwa rombongan delegasi akan dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson.
Pertemuan itu juga membahas mengenai serangan zat saraf terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya di kota Salisbury, Inggris.
"Dengan keahlian teknis yang dimiliki dalam penyelidikan bukti penggunaan senjata kimia, OPCW adalah badan yang tepat untuk mempelajari siapa yang berada di balik serangan," tulis Johnson dalam Twitter-nya, dikutip dari laman AFP.
Namun, ada kekhawatiran internasional yang berkembang mengenai tuduhan berulang-ulang penggunaan gas beracun dalam konflik Suriah. Hal ini diperparah dengan pembunuhan dari saudara tiri pemimpin Korea Utara menggunakan agen saraf di Bandara Kuala Lumpur pada 2017.
Oposisi Suriah, serta negara-negara Barat telah menuduh pasukan pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia dalam beberapa tahun terakhir, sementara pihak berwenang Suriah telah berulang kali menunjukkan fakta bahwa stok senjata kimia mereka telah hancur di bawah pengawasan OPCW.
"Mandat OPCW harus disesuaikan dengan tantangan abad ke-21," kata seorang diplomat Perancis, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Itu dikandung dalam konteks yang sama sekali berbeda untuk secara independen memverifikasi penghancuran persediaan oleh kekuatan utama senjata kimia selama Perang Dingin. Struktur dan misi OPCW harus disesuaikan dengan situasi saat ini," ujar dia.
Rusia yang membantah adanya penggunaan gas beracun di Douma. Mengecam pihak Inggris mengatakan bahwa 'fungsi atribusinya melampaui mandat OPCW'.
Dalam sebuah pernyataan dari Kedutaan Rusia di Belanda, Moskow berpendapat bahwa aturan yang mengatur OPCW dapat diubah hanya dengan mengubah konvensi itu sendiri. Serta menuduh apa yang dilakukan pihak Inggris dan sekutunya berdampak pada gerakan anti-Suriah dan histeria anti-Rusia.
Moskow memegang hak veto akhir tahun lalu di Dewan Keamanan PBB untuk secara efektif menghentikan panel gabungan PBB-OPCW sebelumnya yang bertujuan mengidentifikasi mereka yang berada di belakang serangan di Suriah.
"Kami telah berulang kali menyatakan bahwa tuntutan kepada Suriah yang ditetapkan dalam laporan ini melampaui kerangka Konvensi Senjata Kimia. Upaya untuk mendapatkan akses tanpa hambatan dan tanpa syarat dari para penyidik OPCW ke fasilitas infrastruktur militer dan sipil tidak sesuai dengan standar internasional, norma hukum. Jelas bahwa dokumen semacam itu diadopsi di bawah tekanan terkuat dari AS dan sekutu dekatnya, "kata Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin, dilansir dari Sputnik.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
23 Januari 1912 Konvensi Opium Internasional Pertama Ditandatangani, Ini Tujuannya
Konvensi ini melibatkan kerja sama antarnegara untuk menghentikan produksi opium secara ilegal.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaMengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca Selengkapnya