Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RS di India Kewalahan Tangani Pasien Covid-19 Saat Angka Kematian Lampaui 200.000

RS di India Kewalahan Tangani Pasien Covid-19 Saat Angka Kematian Lampaui 200.000 Kremasi Massal Korban Covid-19 di India. ©2021 AFP/Jewel SAMAD

Merdeka.com - India telah mencapai angka kematian virus corona yang memilukan, 200.000, disertai tekanan bagi banyak rumah sakit yang belum menunjukkan tanda pasien berkurang di tengah hantaman gelombang kedua wabah virus corona.

Angka kematian sesungguhnya diperkirakan jauh lebih besar, di mana banyak kematian yang tidak tercatat secara resmi.

Persediaan oksigen masih sangat kurang di seluruh negeri, di mana pasar gelap menjadi satu-satunya pilihan bagi beberapa orang demi menyelamatkan orang tercinta.

Krematorium beroperasi tanpa henti, dengan tumpukan kayu untuk membakar jasad disiapkan di lahan-lahan parkir.

Dalam sepekan terakhir, ada sedikitnya 300.000 infeksi baru setiap hari. Pada Rabu, infeksi baru mencapai lebih dari 360.000 kasus. Secara keseluruhan, lebih dari 17,9 juta kasus infeksi yang tercatat secara resmi.

Bantuan dari Inggris dan Singapura mulai tiba di India. Rusia, Prancis, dan Selandia Baru berjanji untuk mengirim peralatan medis darurat, dan musuh regional India, Pakistan dan China juga mengesampingkan perbedaan mereka dan berjanji mengirim bantuan.

Dikutip dari BBC, Kamis (29/4), AS akan mulai mengirim persediaan medis bernilai lebih dari USD 100 juta, di samping bantuan dari sejumlah negara bagian AS dan perusahaan swasta juga menyiapkan oksigen, peralatan, dan pasokan medis untuk rumah sakit di India.

Namun demikian, para pakar mengatakan bantuan itu hanya akan berdampak terbatas terhadap negara berpenduduk 1,3 miliar itu.

Situs web pemerintah untuk mendaftar vaksinasi mengalami gangguan segera setelah dirilis pada Rabu, ketika puluhan ribu orang berusaha mengaksesnya. Sementara itu di negara bagian Assam, gempa dengan kekuatan 6,4 SR merusak sejumlah rumah sakit yang telah mengalami ketegangan dengan banyaknya pasien yang harus dirawat.

Data kematian di India dinilai sangat buruk dan kematian di rumah kerap tidak terdaftar, khususnya di wilayah pinggiran. Ada laporan sejumlah jurnalis menghitung sendiri jasad kamar jenazah agar mendapat angka yang akurat.

Di Uttar Pradesh, pejabat kesehatan mengatakan 68 orang meninggal dalam sehari awal bulan ini di seluruh negeri. Tapi koran berbahasa Hindi menunjukkan pejabat itu juga mengatakan ada 98 pemakaman Covid di ibu kota negara bagian, Lucknow.

Di kota Bangalore, seorang dokter mengatakan kepada BBC, orang-orang sangat panik. Bangalore adalah salah satu kota di India yang paling terdampak buruk, beberapa orang memperkirakan ada sekitar 300 kasus Covid aktif per kilometer persegi.

“Kita tidak siap untuk lonjakan kedua ini,” katanya.

“Gelombang pertama tertangani dengan baik. Saat ini ada lebih banyak kasus, lebih mendadak, dan situasinya tidak dipersiapkan untuk itu.”

Dalam laporan mingguannya, WHO menyampaikan ada hampir 5,7 kasus baru dilaporkan pekan lalu secara global, dan India menyumbang 38 persen.

Perdana Menteri Narendra Modi dituding mengabaikan peringatan ilmiah karena terlibat dalam kampanye pemilu lokal dan mengizinkan festival Hindu berlangsung di India utara.

Wakil presiden Asosiasi Kedokteran India, Dr Navjot Dahiya, menyebut Modi "super spreader" yang “melemparkan norma-norma Covid di udara”.

PM Modi mengatakan dia telah menggelar tiga rapat pada Selasa untuk membahas peningkatan kapasitan oksigen dan infrastruktur medis, termasuk penggunaan kereta api dan pesawat militer untuk mempercepat pengiriman persediaan oksigen.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Selengkapnya
India Bakal Luncurkan 30 Roket ke Luar Angkasa selama 15 Bulan
India Bakal Luncurkan 30 Roket ke Luar Angkasa selama 15 Bulan

India ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka mampu melakukan peluncuran roket ke luar angkasa secara mandiri.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya