Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Roket Bekas China Jatuh di Samudera Hindia, Sebagian Besar Puing Terbakar di Atmosfer

Roket Bekas China Jatuh di Samudera Hindia, Sebagian Besar Puing Terbakar di Atmosfer Antusiasme warga China saksikan peluncuran roket Long March 5B. ©STR/AFP

Merdeka.com - Puing-puing roket terbesar China jatuh ke bumi di perairan Samudra Hindia pada Minggu, dengan sebagian besar komponennya hancur saat masuk kembali ke atmosfer, menurut media pemerintah China.

Onderdil roket Long March 5B masuk kembali ke atmosfer pada pukul 10:24 waktu Beijing (02.24 GMT) dan mendarat di lokasi dengan koordinat di bujur 72,47 derajat timur dan lintang 2,65 derajat utara, demikian media pemerintah China mengutip pernyataan Kantor Rekayasa Teknik China Manned Space.

Koordinat tersebut menunjukkan titik jatuhnya puing roket di lautan di suatu tempat di barat daya India dan Sri Lanka.

Sebagian besar puing terbakar di atmosfer, katanya.

Puing-puing roket terbesar China yang diluncurkan pekan lalu sebelumnya diperkirakan akan masuk kembali ke atmosfer dan jatuh ke Bumi, kata pusat pelacakan Eropa dan AS pada Sabtu (8/5).

Meskipun masih ada berbagai perkiraan di mana roket akan mendarat, tampaknya semakin besar kemungkinan roket itu tidak akan menghantam Amerika Serikat.

Kementerian luar negeri China Jumat lalu mengatakan sebagian besar puing akan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer dan sangat tidak mungkin menyebabkan kerusakan.

Sebelumnya, militer AS mengatakan bahwa apa yang disebutnya masuk kembali ke atmosfer yang tidak terkendali telah dilacak oleh Komando Luar Angkasa AS.

Dilansir dari Antara mengutip Reuters, Minggu (9/5), Komando Luar Angkasa AS memperkirakan masuk kembali ke atmosfer akan terjadi pada 02.11 GMT pada Minggu, plus atau minus satu jam, sementara Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) di Aerospace Corporation, pusat penelitian dan pengembangan yang berfokus pada ruang angkasa yang didanai pemerintah AS, memperbarui prediksinya untuk dua jam di kedua sisi 03.02 GMT dengan roket kembali memasuki Pasifik.

Pengawasan dan Pelacakan Luar Angkasa UE (EU SST) mengatakan prediksi terbaru untuk waktu masuknya kembali badan roket Long March 5B adalah 139 menit di kedua sisi pukul 02.32 GMT pada Minggu.

EU SST mengatakan probabilitas statistik dari dampak landasan di daerah berpenduduk "rendah", tetapi mencatat bahwa sifat objek yang tidak terkendali membuat prediksi tidak pasti.

Space-Track, yang melaporan data yang dikumpulkan oleh Komando Luar Angkasa AS, memperkirakan puing-puing tersebut akan masuk kembali ke Cekungan Mediterania.

Ahli astrofisika yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, mengatakan di Twitter bahwa Amerika Serikat diyakini aman dari dampak potensial, tetapi prediksi baru-baru ini masih melacaknya dari Kosta Rika hingga Australia dan Selandia Baru.

Melaju dengan kecepatan sekitar 4,8 mil per detik, perbedaan hanya satu menit dalam waktu masuk kembali berarti perbedaan ratusan mil di darat.

"Ini sulit untuk diprediksi dan bukan pengukuran yang tepat," tulis Space-Track di Twitter.

Lebih banyak misi di masa depan

Long March 5B - terdiri dari satu badan inti roket dan empat peluncur - lepas landas dari pulau Hainan China pada 29 April dengan modul Tianhe tak berawak, yang akan menjadi tempat naung di stasiun luar angkasa permanen China. Roket tersebut akan diikuti oleh 10 misi lagi untuk menyelesaikan stasiun itu.

Roket Long March 5 telah menjadi bagian integral dari ambisi luar angkasa jangka pendek China - mulai dari pengiriman modul dan awak stasiun luar angkasa yang direncanakan hingga peluncuran wahana penjelajahan ke Bulan dan bahkan Mars.

Long March yang diluncurkan minggu lalu adalah pengiriman kedua dari varian 5B sejak penerbangan perdananya pada Mei tahun lalu.

McDowell sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa ada kemungkinan potongan-potongan roket itu bisa jatuh di darat, mungkin di daerah berpenduduk, seperti pada Mei 2020, ketika potongan-potongan dari Long March 5B pertama jatuh di Pantai Gading, merusak beberapa bangunan. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Puing-puing dari peluncuran roket China biasa jatuh di China. Pada akhir April, pihak berwenang di kota Shiyan, Provinsi Hubei, mengeluarkan pemberitahuan kepada orang-orang di sekitar kabupaten tersebut untuk mempersiapkan evakuasi karena bagian-bagian roket diperkirakan akan mendarat di daerah tersebut.

" Masuknya kembali ke atmosfer Long March 5B tidak biasa karena selama peluncuran, tahap pertama roket mencapai kecepatan orbit, bukan jatuh dalam jangkauan seperti yang biasa dilakukan," kata Aerospace Corporation dalam sebuah posting blog.

"Badan roket yang kosong sekarang berada dalam orbit elips di sekitar Bumi di mana roket itu ditarik menuju atmosfer yang tidak terkendali."

Badan inti roket yang kosong telah kehilangan ketinggian sejak minggu lalu, tetapi kecepatan peluruhan orbitnya tetap tidak pasti karena variabel atmosfer yang tidak dapat diprediksi.

Ini adalah salah satu bagian terbesar dari puing-puing ruang angkasa yang kembali ke Bumi, dengan para ahli memperkirakan berat keringnya sekitar 18 hingga 22 ton.

Badan inti dari Long March 5B pertama yang kembali ke Bumi tahun lalu memiliki berat hampir 20 ton, hanya dilampaui oleh puing-puing dari pesawat ulang-alik Columbia pada 2003, stasiun luar angkasa Salyut 7 Uni Soviet pada 1991, dan Skylab NASA pada 1979.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penampakan Roket Space One Jepang Meledak Sesaat Setelah Diluncurkan

FOTO: Penampakan Roket Space One Jepang Meledak Sesaat Setelah Diluncurkan

Roket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.

Baca Selengkapnya
China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!

China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!

Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terbatas! Nama Anda Bisa Ikut Jelajah Bulan Bareng NASA, Ini Link dan Cara Daftarnya

Terbatas! Nama Anda Bisa Ikut Jelajah Bulan Bareng NASA, Ini Link dan Cara Daftarnya

NASA berencana mengajak nama-nama orang ke Bulan dengan menggunakan robot penjelajah bernama VIPER.

Baca Selengkapnya
China Tunjukan Lagi Kecanggihan Terbangkan Roket ke Luar Angkasa dari Atas Kapal Laut

China Tunjukan Lagi Kecanggihan Terbangkan Roket ke Luar Angkasa dari Atas Kapal Laut

Startup asal Beijing, Orienspace berhasil meluncurkan roket paling kuat yang dikembangkan oleh sektor swasta Tiongkok.

Baca Selengkapnya
FOTO:  Setelah Sempat Dua Kali Gagal, Akhirnya Jepang Sukses Kirim Dua Satelit dengan Roket H3 Sampai ke Orbit Bumi

FOTO: Setelah Sempat Dua Kali Gagal, Akhirnya Jepang Sukses Kirim Dua Satelit dengan Roket H3 Sampai ke Orbit Bumi

JAXA mengklaim Roket H3 versi terbaru ini lebih fleksibel dan hemat biaya.

Baca Selengkapnya
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat

Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat

Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute

Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute

Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.

Baca Selengkapnya