Rodrigo Duterte mengaku pernah jadi korban pelecehan seksual
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh pendeta Katholik saat dia masih muda. Peristiwa traumatis yang dialaminya ini membawa dia menjadi seorang berdarah dingin terutama dalam melakukan penumpasan narkoba di negaranya.
Pada wawancara pertama dengan Al-Jazeera setelah 100 hari menjalani masa kepemimpinan, Duterte mengatakan masa lalu membentuk dia menjadi keras terhadap keyakinan dan kebijakan yang dibuatnya.
"Ini yang Anda dapatkan saat mengalami peristiwa buruk di masa lalu. Ini yang membentuk karakter seseorang," kata Rodrigo, dilansir dari laman Daily Mail, Senin (17/10).
Presiden kontroversial itu membuka pengalaman buruknya pertama kali pada konferensi pers akhir tahun lalu.
Dia mengaku 'dicumbu' oleh seorang pendeta pada akhir 1950-an di SMA Ateneo de Davao. Pada kesempatan yang sama, dia juga berkata bukan hanya dia yang menjadi korban pendeta itu namun dia terlalu takut untuk melaporkannya.
"Aku masih muda dan aku takut apa yang akan terjadi. Bagaimana kami (korban pelecehan) bisa melawan? Kami terlalu takut," kata Duterte.
Selama wawancara itu, Duterte juga menyinggung aksi brutalnya dalam memerangi pengguna narkoba, yang telah menewaskan 3700 orang. Dia mengatakan, hal ini penting dilakukan agar generasi penerus bisa bertahan hidup.
"Ada tiga juta pecandu narkoba di negara ini, dan angka itu masih terus tumbuh," katanya kepada Al-Jazeera.
"Jika kita tidak mencegah masalah ini, generasi berikutnya akan mengalami masalah serius. Jika Anda menghancurkan negaraku, aku akan membunuhmu. Dan itu adalah hal yang sah. Jika Anda menghancurkan masa depan anak-anak, aku akan membunuhmu. Itu adalah pernyataan yang sangat benar," sambungnya.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan upayanya dalam melestarikan kepentingan generasi masa depan. Dalam wawancara itu, Duterte juga menyinggung soal anal-anak tidak bersalah dan warga sipil yang tewas dalam baku tembak, menyebut hal itu dengan 'kerusakan tambahan'
" Aku tidak peduli tentang hak asasi manusia yang orang gembar-gemborkan. Tugasku adalah melestarikan generasi yang bersih. Jika itu melibatkan HAM, aku tidak peduli."
Duterte telah mengundang kritik dari seluruh dunia atas sikap kerasnya dalam melawan kejahatan narkoba. Sebanyak 3.700 orang pecandu narkoba tewas. Keterangan menyebutkan, 1.377 orang tewas ditembak dalam operasi polisi sementara sisanya kebanyakan karena main hakim sendiri.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaSederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Kepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPM UI Desak Melki Sedek Berhenti ‘Manggung’ Pasca Disebut Bersalah di Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Soal sanksi yang diberikan pihak kampus, DPM UI menilai hal itu sudah sesuai.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaKemendikbud Turun Tangan Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Korban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaKorban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Diduga Lebih dari Satu, Salah Satunya Pegawai Honorer
Korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan rektor Universitas Pancasila ternyata bukan cuma satu.
Baca Selengkapnya