Rektor UIN Sebut Indonesia Model Negara Toleran dan Damai Bagi Dunia
Merdeka.com - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Amany Lubis menyampaikan reputasi Indonesia di dunia berkaitan dengan toleransi, kebersamaan, dan perdamaian sangat baik. Indonesia sangat dihormati karena nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai ini harus dijaga dan dirawat bersama.
"Di taraf internasional reputasi Indonesia tentang toleransi, kebersamaan, perdamaian sangat dihormati. Dan kita sebagai pakar atau ahli dalam bidang dialog antar umat beragama, kita selalu diminta pendapat Indonesia, pengalaman Indonesia tentang toleransi dan perdamaian karena kita masih didengar karena mereka (negara lain) masih menjadikan Indonesia model," jelasnya usai menjadi salah satu pembicara dalam acara peringatan Hari Toleransi Internasional yang diselenggarakan Kedutaan Besar Kesultanan Oman di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11).
Karena itu, lanjut Amany, nilai-nilai itu harus dirawat. Dia mengajak masyarakat Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.
"Harus lebih baik lagi kita rawat supaya ini tercermin pada kehidupan dunia," ujarnya.
Ketua MUI ini juga mengatakan pihaknya sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini dan mengapresiasi Kedubes Oman yang telah menyelenggarakan acara ini di Jakarta. Menurutnya Indonesia dan Oman memiliki kesamaan visi dan misi dalam rangka menjaga perdamaian dunia.
"Dan tema sekarang ini tentang toleransi. Indonesia sedang giat dan sudah lama giat membicarakan toleransi, moderasi, tentu kita juga orang Indonesia harus bersuara tentang ini. Di samping itu toleransi di Indonesia saya kira dibandingkan negara lain tentu Indonesia ini kita bersyukur bahwa toleransi kita sudah mengakar dalam budaya, sudah mengakar dalam hati nurani kita," jelasnya.
Kendati ada sejumlah dinamika di tengah masyarakat yang kerap mencederai toleransi, namun menurut Amany, bukan berarti bangsa Indonesia menjadi tidak toleran dan menjadi masyarakat yang eksklusif. Menurutnya setiap konflik yang terjadi memiliki pemicu.
"Keadaan sekarang ini ada triggernya, ada latar belakang yang menjadikan adanya konflik, apakah konflik etnik atau agama itu ada latar belakangnya. Jadi kita tak boleh menggeneralisir bahwa di Indonesia tingkat toleransi melemah, tidak demikian. Kita lihat dulu apa sebabnya dari konflik-konflik yang ada," jelasnya.
Kedepankan Dialog
Untuk mengatasi konflik, Amany mengatakan dialog menjadi salah satu kunci utama. Dalam dialog ini, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, dan semua unsur masyarakat harus dilibatkan. Dialog juga harus berlandaskan ketulusan dan keikhlasan.
"Semua aktor-aktor dalam masyarakat harus mampu berdialog secara ikhlas bahwa kita memang mau menyelesaikan permasalahan bukan hanya di tataran omong-omong tapi tidak ada aksinya di tengah masyarakat," jelasnya.
"Untuk itu upaya kita harus sinambung, jangan berhenti, bukan saat ada konflik baru kita membahas bagaimana meningkatkan kebersamaan dan kohesitas kita sebagai masyarakat yang sangat beragam, tapi saat damai, saat aman pun harus bicara bagaimana merawat perdamaian kita," pungkasnya.
PBB Apresiasi Oman
Dalam peringatan Hari Toleransi Internasional yang diselenggarakan Kedubes Oman, hadir sejumlah pembicara dari berbagai negara. Hadir juga perwakilan PBB melalui video konferensi. Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban, Miguel Moratinos menyampaikan kegiatan ini sangat penting, apalagi di tengah menguatnya anti semit, islamophobia, dan serangan terhadap umat Nasrani. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai peradaban dan perdamaian PBB berada dalam bahaya dengan meningkatnya fanatisme ini."Kegiatan ini memberi perhatian khusus terkait perdamaian dan keamanan di seluruh dunia. Hanya dengan bergandengan tangan dan saya sebut respons global kita bisa memberikan jalan keluar bagi fanatisme baru ini," kata Moratinos melalui siaran konferensi video.Oman, lanjutnya, memiliki peran penting dalam upaya membangun perdamaian. Karena Oman adalah negara yang sangat toleran serta memiliki cerita dan sejarah panjang terkait toleransi."Hari ini Oman menawarkan inisiatif baru dalam membangun dialog, mengatasi perubahan iklim, dan kesetaraan," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah di Balik Sahur Keliling Sinta Nuriyah, 24 Tahun Keliling Indonesia Promosikan Toleransi Beragama
Menariknya sahur keliling yang digagas istri Presiden Keempat RI itu melibatkan umat lintas agama
Baca SelengkapnyaMUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita
Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaRibuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Baca SelengkapnyaSosok Achmad Muhibbin Zuhri Guru Besar UINSA, Tegaskan Hubungan Harmonis Antarumat Beragama Solusi Problem Kemanusiaan
Achmad Muhibbin Zuhri bakal dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) pada Rabu (20/12/2023) besok.
Baca SelengkapnyaSederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca Selengkapnya