Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Reality show Irak pertemukan tahanan ISIS dan korban

Reality show Irak pertemukan tahanan ISIS dan korban Tahanan ISIS (kaus kuning) menangis bertemu korban di Baghdad. ©2014 Merdeka.com/Hadi Mizban

Merdeka.com - Acara televisi Al Iraqiya Channel di Irak menuai kontroversi. Salah satu programnya menayangkan drama realitas mempertemukan korban selamat pembantaian militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

Tayangan itu mengudara saban Jumat malam, dengan pembaca acara Ahmad Hassan mendatangi penjara khusus tahanan ISIS. Setiap episode, Hassan akan membawa seorang militan ke wilayah yang pernah dia serang, seperti dilansir Times of India, Selasa (23/12).

Di lokasi, Hassan mempertemukan tahanan itu dengan warga yang pernah menderita akibat ulah para militan. Episode terkenal misalnya pertemuan Haidar Ali Muchtar (21 tahun), narapidana ISIS dengan dakwaan membantu pengeboman di kawasan Baghdad.

Muchtar diajak bertemu kerabat korban tewas bom mobil. "Bawa ke sini orang itu, akan kucerai berai tubuhnya," teriak pria paruh baya yang kehilangan adik dan keponakannya.

Hassan beserta kru tambah memojokkan Muchtar, memintanya mengucapkan kalimat pada pemirsa. Padahal warga di sekitar lokasi syuting sudah hendak menghajar tahanan ISIS tersebut. Muchtar pun terlihat menangis saat menyadari aksinya dulu menyebabkan penderitaan bagi keluarga korban.

Acara ini dilengkapi pula dengan rekaman kamera pengintai, sampel DNA, serta data rahasia aktivitas teror ISIS di seantero Irak.

"Kami ingin membuat tayangan gamblang bagi pemirsa Irak, bagaimana anggota ISIS melakukan teror. Sehingga pemirsa yakin bahwa mereka memang mereka patut dihukum," kata Hassan.

Acara itu dikhawatirkan memicu kemarahan dari ISIS. Kota Mosul di utara Irak sampai kini masih dikuasai para militan. Selain itu, Organisasi HAM Amnesty International menilai televisi dan kepolisian Irak jangan mengeksploitasi tahanan teroris, sekalipun sudah dinyatakan bersalah.

"Apapun statusnya, para tahanan ISIS itu punya hak sebagai manusia," kata Juru Bicara Amnesty International Donatella Rovera.

Sedangkan Dinas Intelijen Irak mendukung reality show garapan Hassan. Program mempertemukan militan khilafah dengan keluarga korban menimbulkan efek jera. Sekadar informasi, setiap tahanan ISIS dijatuhi hukuman puluhan tahun penjara atau mati oleh Pengadilan Irak.

"Para militan itu rata-rata menyesal setelah bertemu keluarga korban," kata salah satu petinggi intelijen.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada

Baca Selengkapnya
Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang
Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang

Korban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin
VIDEO: Cak Imin "MK Salah Putus Suram Bangsa Ini, Insya Allah Hakim-hakim Dapat Hidayah"

Tim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggelar acara halal bihalal di Jakarta pada Minggu (21/4).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya

Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme

Baca Selengkapnya
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dramatis! Momen Korban Selamat Kecelakaan Tol Cikampek KM58 Keluar Mobil Sebelum Terbakar
VIDEO: Dramatis! Momen Korban Selamat Kecelakaan Tol Cikampek KM58 Keluar Mobil Sebelum Terbakar

Adapun rekaman saksi di jalan, memperlihatkan seorang korban selamat keluar dari mobil Terios sebelum terbakar.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya