Reality show Irak pertemukan tahanan ISIS dan korban
Merdeka.com - Acara televisi Al Iraqiya Channel di Irak menuai kontroversi. Salah satu programnya menayangkan drama realitas mempertemukan korban selamat pembantaian militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Tayangan itu mengudara saban Jumat malam, dengan pembaca acara Ahmad Hassan mendatangi penjara khusus tahanan ISIS. Setiap episode, Hassan akan membawa seorang militan ke wilayah yang pernah dia serang, seperti dilansir Times of India, Selasa (23/12).
Di lokasi, Hassan mempertemukan tahanan itu dengan warga yang pernah menderita akibat ulah para militan. Episode terkenal misalnya pertemuan Haidar Ali Muchtar (21 tahun), narapidana ISIS dengan dakwaan membantu pengeboman di kawasan Baghdad.
Muchtar diajak bertemu kerabat korban tewas bom mobil. "Bawa ke sini orang itu, akan kucerai berai tubuhnya," teriak pria paruh baya yang kehilangan adik dan keponakannya.
Hassan beserta kru tambah memojokkan Muchtar, memintanya mengucapkan kalimat pada pemirsa. Padahal warga di sekitar lokasi syuting sudah hendak menghajar tahanan ISIS tersebut. Muchtar pun terlihat menangis saat menyadari aksinya dulu menyebabkan penderitaan bagi keluarga korban.
Acara ini dilengkapi pula dengan rekaman kamera pengintai, sampel DNA, serta data rahasia aktivitas teror ISIS di seantero Irak.
"Kami ingin membuat tayangan gamblang bagi pemirsa Irak, bagaimana anggota ISIS melakukan teror. Sehingga pemirsa yakin bahwa mereka memang mereka patut dihukum," kata Hassan.
Acara itu dikhawatirkan memicu kemarahan dari ISIS. Kota Mosul di utara Irak sampai kini masih dikuasai para militan. Selain itu, Organisasi HAM Amnesty International menilai televisi dan kepolisian Irak jangan mengeksploitasi tahanan teroris, sekalipun sudah dinyatakan bersalah.
"Apapun statusnya, para tahanan ISIS itu punya hak sebagai manusia," kata Juru Bicara Amnesty International Donatella Rovera.
Sedangkan Dinas Intelijen Irak mendukung reality show garapan Hassan. Program mempertemukan militan khilafah dengan keluarga korban menimbulkan efek jera. Sekadar informasi, setiap tahanan ISIS dijatuhi hukuman puluhan tahun penjara atau mati oleh Pengadilan Irak.
"Para militan itu rata-rata menyesal setelah bertemu keluarga korban," kata salah satu petinggi intelijen.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaTim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggelar acara halal bihalal di Jakarta pada Minggu (21/4).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaAdapun rekaman saksi di jalan, memperlihatkan seorang korban selamat keluar dari mobil Terios sebelum terbakar.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca Selengkapnya