Reaksi dunia tolak rencana Trump pindah kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem
Merdeka.com - Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv, Israel ke Yerusalem pada 14 Mei 2018. Rencananya, Kedutaan Besar AS memanfaatkan gedung pelayanan konsuler yang dibuka pada Senin pukul 4 sore waktu setempat.
Sebelum pemindahan kedutaan ini dilakukan, sudah banyak kecaman dari berbagai negara di dunia. Mereka tidak setuju atas keputusan Presiden AS Donald Trump tentang pemindahan ini, karena bisa merusak perdamaian Timur Tengah.
Berikut beberapa negara yang menolak pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem, seperti dikutip dari berbagai sumber:
Indonesia
Presiden Joko Widodo mengecam keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bersikukuh memindahkan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) dari Tel Aviv, Israel ke Yerusalem.
Pernyataan Jokowi disampaikan di depan para ulama dari Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan yang tengah menggelar pertemuan trilateral membahas proses perdamaian di Afghanistan.
"Keputusan pemindahan ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 11 Mei 2018.
Presiden mendesak Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB untuk membahas isu tersebut dan mengambil langkah selanjutnya. "Kita bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang bersama rakyat Palestina," katanya.
Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut keputusan memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem justru bisa melanggar resolusi internasional.
"Keputusan sepihak seperti itu melanggar resolusi internasional dan tidak akan mengubah status hukum kota Yerusalem, karena berada di bawah pendudukan." kata Erdogan.
Jerman
Kanselir Jerman Angela Merkel juga tak setuju dengan keputusan Trump ini. Dia meminta agar AS membatalkan pemindahan kedubes ke Yerusalem dan memilih untuk mendukung kemauan internasional.
"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berharap bahwa pemerintah AS akan membatalkan tindakan ini, dan mendukung kemauan internasional untuk memungkinkan rakyat Palestina mendapatkan kembali hak-hak mereka yang sah."
Inggris
Perdana Menteri Inggris Theresa May tak setuju dengan keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sebelum perjanjian status final. Menurutnya, keputusan Trump tidak akan membantu prospek perdamaian di wilayah tersebut.
"Posisi kami pada status Yerusalem jelas. Keputusan Trump itu harus ditentukan dalam penyelesaian melalui negosiasi antara Israel dan Palestina, dan Yerusalem akhirnya harus menjadi modal bersama negara-negara Israel dan Palestina. Sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan yang relevan, kami menganggap Yerusalem Timur sebagai bagian dari Wilayah Pendudukan Palestina." kata Theresa.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaTentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIndonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaApakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaIsrael Rekrut Ribuan Tentara Asing untuk Bertempur di Gaza, Bayarannya Cuma Segini
Tentara bayaran Israel berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, dan Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Tak Pedulikan Kecaman Dunia Internasional Termasuk Grup Negara Arab dan AS, Ini Potret Kota Rafah yang Tetap Digempur Israel
Netanyahu menolak tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Tentara Tembak Anak-Anak dan Perempuan Gaza yang Dekati Perbatasan
Pernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca Selengkapnya