Ratusan Ribu Massa Antivaksin Covid-19 Demo di Eropa
Merdeka.com - Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di seluruh Eropa barat berunjuk rasa menentang persyaratan vaksin Covid-19. Di Prancis saja, massa sebanyak lebih dari 100.000 orang turun ke jalan menentang rencana pemerintah membatasi hak-hak bagi warga yang tidak divaksinasi.
Di Paris, para pengunjuk rasa yang banyak dari mereka tidak memakai masker, menantang dingin dan hujan pada Sabtu, membawa plakat bertuliskan "Kebenaran", "Kebebasan", dan "Katakan Tidak untuk Sertifikat Vaksin".
Mereka juga mengecam Presiden Emmanuel Macron yang pekan lalu mengatakan dia ingin membuat kesal orang-orang yang tidak divaksinasi dengan membuat rumit hidup mereka sampai mereka mau divaksinasi.
Unjuk rasa berlangsung saat Prancis mencatat lebih dari 300.000 infeksi Covid dalam sehari pada Jumat dan majelis rendah Prancis pada Kamis menyetujui usulan RUU yang diajukan pemerintah yang akan mewajibkan setiap individu untuk membuktikan mereka telah divaksinasi penuh sebelum mereka makan di luar, bepergian menggunakan kereta antarkota atau mendatangi kegiatan kebudayaan.
Pemerintah mengatakan pihaknya berharap persyaratan baru akan diterapkan pada 15 Januari walaupun legislator di Senat bisa menunda proses tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (10/1), Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 105.200 orang berunjuk rasa pada Sabtu di seluruh Prancis, 18.000 di antaranya di PAris, di mana polisi dilaporkan menangkap 10 orang dan tiga petugas polisi mengalami luka ringan. Sementara di tempat lain ada 24 penangkapan dan tujuh polisi luka ringan.
Sementara itu, lebih dari 40.000 orang juga berunjuk rasa di ibu kota Austria, Wina, di mana vaksinasi Covid akan diwajibkan mulai bulan depan.
Polisi mengatakan demonstrasi itu sebagian besar berlangsung damai.
Di Jerman, unjuk rasa berlangsung di beberapa kota pada Sabtu, di mana massa terbesar ada di Hamburg dengan 16.000 demonstran, menurut kepolisian. Jerman, yang mempertimbangkan akan mewajibkan vaksinasi, mulai memberikan suntikan vaksin Covid kepada anak-anak berusia antara lima dan 11 tahun bulan lalu.
Satu pengunjuk rasa memakai sebuah Bintang Daud dengan tulisan "tidak divaksinasi", menurut tweet kepolisian. Petugas mengatakan sedang menyelidiki hal tersebut atas dugaan penghasutan.
Di Italia, unjuk rasa ratusan orang berlangsung di Turin, menentang kewajiban vaksin bagi siapapun yang berusia di atas 50 tahun. Aturan yang lebih ketat mulai diberlakukan pada Senin ini di mana mereka yang tidak divaksinasi tidak bisa lagi memakai transportasi publik atau mengunjungi restoran.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa
Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya