Merdeka.com - Rabbi Kepala Kopenhagen Jair Melchior mengecam pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menilai warga yahudi lebih baik pindah ke Israel. Dia mengatakan Israel tak perlu mengklaim negaranya lebih aman dibanding Eropa. Saat ini ada lebih dari 7.000 penduduk Yahudi di Denmark, dan mayoritas hidup damai bersama warga lainnya.

Lebih jauh lagi, Melchior menuding hanya Yahudi pro-penjajahan yang bersedia menempati pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Semua lahan itu hasil mencaplok wilayah Palestina.

"Orang Yahudi Denmark yang pindah ke Israel adalah pendukung Zionisme. Kami tidak akan pindah hanya karena ada terorisme di negara ini," tandasnya seperti dilansir the Guardian, Senin (16/2).

Akhir pekan lalu, Netanyahu mengatakan warga Yahudi belum mendapat jaminan keamanan layak di Eropa. Muncul serangan di Prancis, Ukraina, atau Belgia yang sengaja mengincar umat Yahudi.

"Untuk itu kami menyerukan pada umat Yahudi di Eropa, Israel adalah rumah anda semua," ujarnya saat berpidato sebelum rapat kabinet.

Pendapat ini dilontarkan hanya beberapa jam selepas insiden penembakan di Ibu Kota Kopenhagen, Denmark. Diskusi kebebasan berekspresi di sebuah kafe diberondong peluru oleh orang tak dikenal menewaskan seorang pengunjung dan melukai tiga polisi.

Berselang 10 jam, terjadi penembakan di Sinagoge di luar Kopenhagen, menewaskan seorang jemaat Yahudi. Walau terbukti jadi sasaran penyerangan, Melchior mengaku umat Yahudi tidak perlu takut. "Kalau terorisme hanya dilawan dengan meninggalkan negara ini, maka manusia lebih baik hidup di gurun pasir saja."

Israel telah menyediakan anggaran USD 46 juta buat mendukung imigrasi warga Yahudi di Prancis, Belgia, dan Ukraina. Semuanya adalah negara yang situasinya dinilai tak kondusif bagi umat Yahudi. "Serangan (terhadap Yahudi di Eropa) belum akan berhenti dalam waktu dekat," kata Netanyahu.