Putin perintahkan perketat keamanan dubes di semua kedubes Rusia
Merdeka.com - Penembakan yang menewaskan Duta Besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov, membuat Presiden Vladimir Putin memerintahkan agar seluruh diplomatnya mendapat penjagaan ketat. Hal ini disampaikan Putin saat rapat darurat bersama Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Direktur Intelijen Luar Negeri Sergei Naryshkin dan Direktur Keamanan Federal Alexander Bortnikov di Kremlin, Rusia.
"Kabar tragis tiba dari Turki dimana duta besar kita di sana, Andrei Karlov tewas dalam insiden penembakan brutal di sebuah pameran foto. Karenanya, saya perintahkan pengamanan harus diperketat di misi diplomatik Rusia di Turki, kedutaan besar dan misi diplomatik lainnya," kata Putin, dikutip dari situs resmi Kremlin, www.kremlin.ru, Selasa (20/12).
Selain itu, Putin meminta misi diplomatik Turki yang ada di Rusia juga diperketat keamanannya.
"Kita juga harus memberikan jaminan atas keamanan di kantor diplomatik Turki sesuai dengan Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik," lanjutnya.
Kepada Menlu Lavrov, Putin meminta untuk segera dikirimkan proposal koordinasi sebagai langkah memperketat keamanan di misi diplomatik Rusia yang ada di seluruh dunia.
Karlov ditembak usai memberikan pidato dalam sebuah pameran foto bertajuk 'Rusia di mata Turki'. Dia ditembak seorang polisi yang tidak bertugas, diketahui bernama Mevlut Mert Aydintas (22). Masih belum diketahui polisi ini memiliki hubungan dengan berbagai kelompok teror atau tidak.
Usai kejadian ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan segera menelepon Putin dan menyampaikan duka citanya. Dalam sebuah pesan video, keduanya sepakat menyebut tindakan ini sebagai bentuk provokasi atas normalisasi hubungan diplomatik keduanya.
dubes rusia untuk turki Andrey Karlov ©2016 Merdeka.com/cnn
"Siapapun yang berusaha untuk menghancurkan hubungan antara kedua negara tidak bisa diterima," ucap Erdogan.
Dalam pidato di televisi lokal, Putin mengatakan aksi ini merupakan sebuah provokasi yang bertujuan mengganggu normalisasi hubungan antara Rusia dan Turki, dengan menggunakan serangan yang bertujuan pada proses perdamaian di Suriah.
"Kelompok investigasi Rusia akan tiba di Turki untuk menyelidiki kasus ini," tutur Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov.
Sebelum menembak Karlov, pelaku sempat berteriak dalam bahasa Arab dan Turki mengenai Aleppo, Suriah.
"Jangan lupa mengenai Aleppo, jangan lupa dengan Suriah. Allahu Akbar," teriak si pelaku sebelum menembak.
Karlov sempat di bawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak terselamatkan. Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi kematian diplomatnya.
Karlov (62), merupakan veteran diplomat yang menjadi Dubes Soviet (Rusia kala itu) untuk Korea Utara pada 1980-an. Pada 1991, dia menjadi Dubes Rusia unruk Korea Selatan, dan kembali menjadi Dubes untuk Korea Utara pada 2001.
Karlov menjadi Dubes Rusia untuk Turki sejak Juli 2013.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Prabowo Dapat Ucapan Spesial dari Putin, Ini Isi Pesan Tulus Presiden Rusia
Putin juga mendoakan agar Prabowo selalu diberi kesehatan dan kesuksesan.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaKakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI
Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ekspresi Putin Menang Telak di Pilpres Kelima: Raih 87 Persen Suara dan Jadi Pemimpin Rusia Terlama
Dengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca SelengkapnyaGelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca Selengkapnya