Punya Tiga Nama Alias, Siapa Pemimpin Baru ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi?
Merdeka.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pekan lalu mengakui kematian pemimpin mereka Abu Bakar al-Baghdadi dan mengumumkan penggantinya yaitu Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi. Baghdadi dilaporkan tewas meledakkan bom bunuh diri saat tempat persembunyiannya digerebek pasukan Amerika Serikat di Desa Bashira, Provinsi Idlib, sebelah utara Suriah.
Dalam pernyataan yang dirilis Kamis lalu juru bicara ISIS Abu Hamza al-Quraishi menyerukan kepada para pengikut ISIS bersumpah setiap kepada khalifah baru bernama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi.
"Dewan Syura menggelar pertemuan segera setelah memastikan syahidnya Abu Bakar al-Baghdadi. Para pemimpin kaum Mujahidin sepakat setelah bermusyawarah dan mematuhi wasiat (dari Baghdadi) mereka menyatakan sumpah setiap kepada Abu Ibrahim al-hashimi al-Quraishi sebagai pemimpin baru kaum beriman," kata juru bicara ISIS, seperti dilansir laman the Times of India, pekan lalu.
Hashimi diketahui adalah seorang sarjana terpelajar dan militan yang terkenal sekaligus pemimpin perang.
Tak banyak yang diketahui dari Hashimi yang namanya sering beberapa kali disebut sebagai pengganti Baghdadi ketika sang pemimpin dilaporkan tewas dalam beberapa tahun terakhir.
"Kita tidak tahu banyak tentang dia kecuai dia adalah sosok hakim di ISIS dan mengepalai Komite Syariah," ujar Hisham al-Hashimi, pakar ISIS dari Irak.
Aymin al-Tamimi, peneliti ISIS di Universitas Swansea mengatakan nama Hashimi sebelumnya tidak diketahui tapi dia bisa jadi adalah sosok bernama Haji Abdullah.
Kenal Baghdadi 15 tahun
Sejumlah pengamat juga meyakini sang pengganti Baghdadi itu punya tiga nama alias.
Kementerian Luar Negeri AS dalam program Rewards for Justice menyebut nama Amir Muhammad Sa'id Abdul Rahman al-Maula bernama alias Haji Abdullah. Agustus tahun lalu Kemenlu AS menawarkan hadiah sebesar USD 5 juta bagi siapa saja bisa menangkap Abdullah. Dia disebut sebagai sosok yang berpeluang menggantikan Baghdadi. Dia dikenal dalam lingkaran kelompok ekstremis sebagai Abdallah Qardash.
Dia diyakini mengenal Baghdadi selama 15 tahun. Keduanya pernah ditahan di penjara Kamp Bucca yang dikelola AS setelah invasi Irak tahun 2003, kendati belum jelas apakah mereka pertama kali bertemu di penjara tersebut.
Lahir pada 1970, Maula disebut sebagai salah satu pejabat Partai Baathist selama pemerintahan Saddam Hussein, setelah invasi AS pada tahun 2003 bergerak bawah tanah dan bergabung dengan gerilyawan. Banyak dari mereka yang dilepaskan dari Kamp Bucca - termasuk Baghdadi dan Maula - bergabung dengan Al Qaidah di Irak, sebelum kemudian mengubah namanya menjadi ISIS. Dalam profil yang dipublikasi Kementerian Luar Negeri AS, Mawla digambarkan sebagai "pemuka agama dalam organisasi pendahulu ISIS." Demikian dilansir dari CNN, Selasa (29/10).
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, Maula membantu penculikan, pembantaian, dan perdagangan minoritas Yazidi di Irak barat laut. Masyarakat Yazidi banyak yang tinggal di wilayah yang dekat dengan daerah asal Maula, Tal Afar. Pada 2014, setelah ISIS mengambil alih Tal Afar dan Mosul, kelompok tersebut memperbudak ribuan perempuan Yazidi dan anak-anak dan membunuh ribuan pria Yazidi, yang disebut PBB sebagai pembunuhan massal.
Rintangan bagi Maula
Menghitung rintangan Maula menggantikan Baghdadi, salah satunya berkaitan dengan etnisnya. Maula dilaporkan berasal dari Turkmenistan, sementara kepemimpinan ISIS selalu didominasi oleh orang Arab, kebanyakan dari mereka adalah orang Irak. Ada rintangan lain yang akan dihadapi Maula, diyakini secara luas di kalangan para para ekstremis bahwa seorang "khalifah" harus memiliki atribut dan kredensial tertentu.
Salah satu syaratnya adalah berasal dari suku Quraish. Syarat lainnya adalah memiliki pengetahuan signifikan tentang yurisprudensi Islam. Rekam jejaknya sebagai pemuka agama dalam kelompok teroris tersebut mungkin memudahkannya untuk membujuk anggota lainnya tentang kepercayaan teologisnya, tetapi dia tidak secara terbuka mengklaim garis keturunan Quraish.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Divonis Bebas Kasus Dugaan Pencemaran Nama Luhut Pandjaitan
Majelis hakim menilai Haris dan Fatia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan pencemaran nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaJelang Harlah, Khofifah Tegaskan Tak Maju Kembali Pimpin Muslimat NU
Khofifah menyebut sudah saatnya ada kader Muslimat NU lainnya yang melanjutkan tampuk kepemimpinan dan menggantikan dirinya.
Baca SelengkapnyaIstri Habib Rizieq Shihab Meninggal Dunia
Istri dari Habib Rizieq bernama Syarifah Fadlun bin Yahya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesona Aaliyah Massaid Liburan di Jepang yang Curi Perhatian, Momen Bareng Thariq Halilintar Bikin Baper
Pesona liburan Aaliyah Massaid di Jepang sungguh mencuri perhatian semua orang.
Baca SelengkapnyaHabib Rizieq Dukung Anies Baswedan? Kuasa Hukum: Tunggu Resminya
Hingga saat ini Rizieq Shihab belum menyatakan dukungan untuk salah satu capres-cawapres
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Keppres Ubah Nomenklatur Libur Isa Almasih jadi Yesus Kristus
Pada huruf a dokumen itu disebutkan tiga pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan tersebut
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaSempat Dikabarkan Isi Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS, Begini Penjelasan Resmi Pihak Iwan Fals
Iwan Fals memastikan tetap netral pada Pemilihan Umum tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024
Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya