Protes Hong Kong Makin Beringas, Demonstran Tolak Larangan Pakai Masker
Merdeka.com - Ribuan demonstran Hong Kong kemarin kembali turun ke jalan di tengah hujan menolak larangan memakai masker saat demo yang pekan lalu diterapkan oleh pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam.
Para demonstran tetap berkukuh memakai masker dan memberi perlawan yang makin beringas kepada aparat keamanan. Demo kali ini bahkan diikuti para keluarga dan kaum lansia.
Dilansir dari laman CBS News, Senin (7/10), titik kerumunan massa terlihat di Taman Victoria, daerah pusat perbelanjaan Causeway Bay hingga ke kawasan bisnis keuangan internasional. Dengan membawa payung demonstran memakai masker khusus dan sebagian memakai topeng Guy Fawkes yang terkenal dari film V for Vendetta.
Mulai memasuki siang polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah demonstran yang melintas di dekat markas polisi.
"Kami sangat tidak setuju dengan aturan itu (larangan pakai masker)," kata Candy Lee yang baru keluar dari klinik gigi tempat dia bekerja, seperti dilansir laman Buzfeed News, Senin (7/10).
Seorang demonstran berusia 24 tahun terlihat berkeliling dengan kotak berisi masker dan menawarkan orang untuk memakainya.
"Saya baru memberikan sedikit karena kebanyakan orang sudah memakai masker," kata dia.
Di Kawasan Wan Chai, setelah melepaskan banyak tembakan gas air mata, polisi mulai menangkapi demonstran. Mereka yang sudah diringkus langsung dibuka maskernya oleh polisi dan dibawa untuk ditahan.
Di Sham Shui Po, seorang sopir taksi berusia sekitar 60-an tahun merangsek ke arah kerumunan massa dan melukai seorang perempuan. Massa bermasker yang marah kemudian menyeret si sopir keluar dari mobilnya dan memukulinya. Dia kemudian diselamatkan petugas pemadam kebakaran. Wajah dan kepalanya terlihat berdarah dan mobil taksinya dirusak.
Aktris lokal Celine Ma juga tampak berdarah wajah dan dadanya. Dia mengaku dipukuli demonstran karena dia merekam perbuatan mereka yang menyerang sebuah cabang Bank China di daerah itu.
Pihak rumah sakit mengatakan hingga pukul 23.00 ada 11 orang dirawat dan tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Pengadilan Tolak Permohonan Keberatan Larangan Pakai Masker
Masih di hari yang sama Pengadilan Hong Kong menolak pengajuan keberatan terhadap undang-undang darurat yang mengkriminalkan demonstran mengenakan masker saat demonstrasi. Putusan itu diketok pengadilan saat para aktivis kembali turun ke jalan menentang larangan tersebut pada Minggu (6/10/).
Larangan itu berasal dari keadaan darurat era kolonial yang sudah tidak digunakan selama setengah abad.
Aturan larangan memakai masker yang diberlakukan sejak Jumat lalu menyatakan para pelanggar bisa dihukum satu tahun penjara dan denda sebesar HKD 25.000 atau setara Rp 45 juta.
Anggota parlemen pro-demokrasi mendatangi Pengadilan Tinggi Hong Kong untuk membatalkan larangan tersebut, dengan alasan kekuatan darurat melewati legislatif dan melanggar mini-konstitusi kota. Tetapi seorang hakim senior menolak permintaan mereka.
Ketika putusan itu disampaikan, dua unjuk rasa dimulai di kedua sisi Victoria Harbour, dengan ribuan demonstran bertopeng berkumpul dalam hujan lebat.
Setelah empat bulan protes besar dan semakin keras, pemimpin Hong Kong pro-Beijing yang tidak terpilih di kota itu, Carrie Lam, mengajukan undang-undang era kolonial pada Jumat 4 Oktober yang memungkinkannya membuat "peraturan apa pun" selama masa bahaya publik.
Dia menggunakannya untuk melarang topeng --yang digunakan para pengunjuk rasa untuk menyembunyikan identitas mereka atau melindungi dari gas air mata-- dan memperingatkan akan menggunakan kekuatan untuk membuat peraturan baru jika kerusuhan tidak mereda.
Reporter: Raden Trimutia Hatta
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaPembuangan limbah air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi menimbulkan ragam reaksi protes.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi demonstrasi yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu ini dilakukan serentak oleh para petani di seluruh Eropa.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaSejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya