Protes film anti-Islam di Pakistan, 16 orang tewas
Merdeka.com - Sekitar 16 orang tewas sebab aksi protes film anti-Islam di Pakistan. Selusin terbunuh di Kota Karachi dan empat merenggang nyawa di Kota Peshawar.
Surat kabar Khaleej Times melaporkan, Jumat (21/9), unjuk rasa terjadi di lima kota besar di Pakistan. Sejatinya demonstrasi dilakukan damai berubah menjadi huru-hara saat para demonstran membakar sejumlah gedung termasuk bioskop, bank, toko, dan restoran.
Seorang polisi tewas tertembak oleh orang tidak dikenal di Peshawar, basis kelompok Islam militan yakni Taliban dan Al Qaida. Sementara di Karachi polisi menembakkan gas air mata dan peluru tajam pada pengunjuk rasa mendekati kantor kedutaan Amerika Serikat. Korban termasuk supir dari stasiun televisi lokal tengah meliput kejadian.
Di Ibu Kota Islamabad, demonstran menembaki hotel bintang lima. Pakistan menjadi negara paling besar melancarkan aksi unjuk rasa. Sekitar 45 ribu orang seantero negara ini tumpah ke jalan berdemonstrasi menentang film Innocence of Muslims dan dimuatnya kembali kartun Nabi Muhammad SAW oleh majalah Prancis Charlie Hebdo.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siskaeee dua kali gagal diperiksa polisi dalam kasus film porno
Baca SelengkapnyaPenyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBulan suci Ramadan rupanya tak membuat sebagian orang insaf dalam melakukan hal buruk.
Baca Selengkapnya