Profesor Sejarah yang Selalu Tepat Sejak 1984 Prediksi Trump Akan Kalah di Pilpres AS
Merdeka.com - Profesor sejarah Allan Lichtman selalu tepat.
Dia memprediksi dengan tepat pemilu presiden Amerika Serikat sejak Ronald Reagen kembali memenangkan pilpres AS pada 1984 dengan "13 sistem kunci". (Penting disebut pada 2000 Lichtman memprediksi Al Gore akan memenangkan pemilu. Meski Al Gore benar memenangkan suara populer tapi pada akhirnya dia diputuskan kalah dari George W Bush karena Mahkamah Agung AS menghentikan perhitungan ulang di Florida. Lichtman tetap mengatakan prediksinya terbukti akurat.)
Kini Lichtman dengan "13 kunci penentu" siap memprediksi pilpres 2020.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN, Lichtman yakin dengan jawabannya: "Faktor-faktor penentu memprediksi Donald Trump akan kehilangan Gedung Putih tahun ini."
Prediksi Lichtman berdasarkan model "13 kunci" dalam sistem penentu, termasuk faktor-faktor seperti ekonomi, jabatan, kerusuhan sosial, skandal, dan juga kharisma personal kandidat.
"Rahasianya adalah terus mencermati gambaran besar dari kekuatan sang petahana dan kinerjanya. Jangan perhatikan survei, para pengamat, dan kampanye harian. Dan itulah kunci-kunci tolak ukurnya. Gambaran besar, jelas Lichtman, seperti dilansir laman CNN, Senin (10/8).
"Setelah 2016, warga AS selalu hati-hati dengan model prediksi pilpres. Tapi temuan Lichtman ini tak bisa diabaikan," kata Editor CNN Chris Cilliza.
Ketika ditanya apakah model kuncinya bisa memprediksi sesuatu yang lain seperti pandemi Covid-19, Lichman masih tetap percaya diri.
"Begini, menilik sejarah masa lalu dan prediksi masa depan, faktor-faktor kunci ini sudah ada sejak 1860. Inilah yang kita sebut sistem yang sudah mapan. Jadi saya tidak meragukan faktor-faktor kunci ini. Faktor-faktor ini sudah melalui berbagai perubahan besar dalam politik kita, ekonomi, demokrasi kita. Jangan meragukan faktor-faktor kunci ini," kata dia.
Meski sudah memprediksi pemilu sejak 1982, dia mengaku masih merasakan besarnya beban tekanan setiap empat tahun.
"Saya sudah 73 tahun. Tapi tiap kali saya tepat, saya merasa senang."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei simulasi pertarungan dua pasang calon presiden atau bila Pilpres 2024 berjalan ke putaran kedua.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membalikkan prediksi orang yang meremehkannya. Dia mendapat pujian setelah tampil baik dalam debat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca SelengkapnyaBudiman menegaskan faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial menentukan nasib Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas memprediksi Gibran Rakabuming Raka akan tampil beda saat debat caawpres.
Baca Selengkapnya