Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profesinya Juru Ketik, Perempuan 97 Tahun Terlibat Bunuh Lebih 10.000 Orang

Profesinya Juru Ketik, Perempuan 97 Tahun Terlibat Bunuh Lebih 10.000 Orang irmgard furchner. ©AFP

Merdeka.com - Seorang bekas sekretaris yang bekerja untuk komandan Nazi di kamp konsentrasi didakwa terlibat dalam pembunuhan lebih dari 10.505 orang.

Irmgard Furcner, 97 tahun, dulu bekerja sebagai juru ketik di Stutthof pada 1943-1945.

Furchner kini adalah salah satu dari beberapa perempuan yang akan diadili karena kejahatan Nazi di masa Perang Dunia Kedua.

Laman BBC melaporkan, Selasa (20/12), dia sebelumnya diberi masa penangguhan penjara selama dua tahun.

meski seorang pekerja sipil hakim sepakat bahwa dia dengan sepenuh kesadaran mengetahui apa yang terjadi kamp konsentrasi.

Sekitar 65.000 orang diduga tewas dalam kondisi mengenaskan di Stutthof, termasuk tahanan Yahudi, orang Polandia non-Yahudi dan tentara Soviet yang tertangkap.

Stutthof berlokasi di dekat Kota Gdansk, Polandia. Di kamp konsentrasi sejak Juni 1944 berbagai macam metode pembunuhan tahanan dilakukan, termasuk memasukkan mereka ke dalam kamar gas.

Ketika pengadilan dimulai pada September 2021, Furchner sedang dalam pelarian dari rumah jompo dan dia ditemukan polisi di jalanan Kota Hamburg.

Komandan Stutthof Paul-Werner Hoppe dipenjara pada 1955 karena bersekongkol atas pembunuhan massal itu dan dia dibebaskan lima tahun kemudian.

Sejumlah tuntutan diperkarakan di Jerman sejak 2011 setelah penjaga kamp konsentrasi Nazi John Demjanjuk didakwa bersalah. Hal itu menjadi preseden bahwa seorang penjaga kamp sekali pun sudah dianggap cukup bukti mempunyai keterlibatan dalam pembunuhan massal.

Keputusan pengadilan itu pun berarti pekerja sipil seperti Furchner bisa diadili karena dia bekerja langsung kepada komandan kamp, menjalin korespondensi dengan para tahanan Stutthof.

Butuh waktu 40 tahun bagi Furchner untuk akhirnya berkata di pengadilan, "Saya meminta maaf atas apa yang sudah terjadi."

Karena dia berusia di bawah 21 tahun saat kejadian, maka Furchner diadili di pengadilan anak.

"Saya menyesal berada di Stutthof waktu itu. Hanya itu yang ingin saya katakan," ujar Furchner.

Namun sejarawan Stefan Hordler yang punya peran besar dalam pengadilan ikut menemani dua hakim mengunjungi kamp konsentrasi tersebut. Dalam kunjungan itu makin jelas bahwa dari posisi Furchner di kantor komandannya, dia bisa dengan jelas melihat kondisi mengenaskan di kamp.

Furchner masih 18 tahun ketika dia bekerja sebagai stenografer dan juru ketik untuk komandan Nazi di Stutthof.

Sedikitnya 60.000 orang, terutama Yahudi di seantero Jerman, tewas di kamp konsentrasi Nazi antara 1940-1945.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Dukun dan Bayi yang Ditemukan dalam Makam Berusia 9.000 Tahun Akhirnya Terungkap, Ternyata Ada Hubungan Darah
Sosok Dukun dan Bayi yang Ditemukan dalam Makam Berusia 9.000 Tahun Akhirnya Terungkap, Ternyata Ada Hubungan Darah

Makam ini ditemukan pertama kali pada 1934. Namun saat itu sosok dukun dan bayi ini belum teridentifikasi.

Baca Selengkapnya
10 Daftar Ilmuwan Perempuan Hebat yang Mengubah Dunia
10 Daftar Ilmuwan Perempuan Hebat yang Mengubah Dunia

Berikut adalah 10 ilmuwan perempuan yang mampu mengubah dunia melalui temuannya.

Baca Selengkapnya
Naik Pangkat Brigjen, Ini Sosok Polwan Dokter Forensik Sumy Hastry Purwanti & Sederet Prestasinya
Naik Pangkat Brigjen, Ini Sosok Polwan Dokter Forensik Sumy Hastry Purwanti & Sederet Prestasinya

Bertambahnya Polwan yang menjadi jenderal merupakan bukti keseriusan Polri, baik dalam kontribusi maupun komitmen dalam mendukung keadilan dan kesetaraan gender

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Sosok Brigjen Sumy Hastry, Polwan Pertama di Asia Bergelar Doktor Forensik
Fakta Menarik Sosok Brigjen Sumy Hastry, Polwan Pertama di Asia Bergelar Doktor Forensik

Berikut fakta menarik dari sosok Brigjen Sumy Hastry.

Baca Selengkapnya
Sejarah 22 Maret 1933: Pembukaan Dachau sebagai Kamp Konsentrasi Nazi yang Pertama
Sejarah 22 Maret 1933: Pembukaan Dachau sebagai Kamp Konsentrasi Nazi yang Pertama

Dachau awalnya merupakan kamp tahanan politik, namun akhirnya berkembang menjadi kamp kematian di mana ribuan orang Yahudi meninggal.

Baca Selengkapnya
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu

Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.

Baca Selengkapnya
Sosok Kartini Hermanus, Jenderal Wanita Pertama TNI-AD yang Lahir dari Keluarga Mangkunegaran
Sosok Kartini Hermanus, Jenderal Wanita Pertama TNI-AD yang Lahir dari Keluarga Mangkunegaran

Meski tak berasal dari latar belakang keluarga tentara, Kartini memutuskan untuk mengikuti pendidikan Sekolah Perwira Wajib Militer pada tahun 1970.

Baca Selengkapnya