Profesinya Juru Ketik, Perempuan 97 Tahun Terlibat Bunuh Lebih 10.000 Orang
Merdeka.com - Seorang bekas sekretaris yang bekerja untuk komandan Nazi di kamp konsentrasi didakwa terlibat dalam pembunuhan lebih dari 10.505 orang.
Irmgard Furcner, 97 tahun, dulu bekerja sebagai juru ketik di Stutthof pada 1943-1945.
Furchner kini adalah salah satu dari beberapa perempuan yang akan diadili karena kejahatan Nazi di masa Perang Dunia Kedua.
-
Siapa yang dituduh terlibat kejahatan perang? Surat perintah tersebut menuduh Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant terlibat secara langsung dalam kejahatan perang, termasuk menggunakan kelaparan sebagai senjata, melakukan pembunuhan massal, serta tindakan tidak manusiawi lainnya.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Siapa yang menyatakan dampak perang bagi perempuan? Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengungkapkan bahwa lebih dari 600 juta perempuan dan anak perempuan kini terpengaruh oleh perang, angka ini meningkat sebesar 50 persen jika dibandingkan dengan satu dekade yang lalu.
-
Dampak apa dari perang bagi perempuan? Laporan dari PBB, yang dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (28/10/2024), mengungkapkan bahwa jumlah perempuan yang menjadi korban dalam konflik bersenjata meningkat dua kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Laman BBC melaporkan, Selasa (20/12), dia sebelumnya diberi masa penangguhan penjara selama dua tahun.
meski seorang pekerja sipil hakim sepakat bahwa dia dengan sepenuh kesadaran mengetahui apa yang terjadi kamp konsentrasi.
Sekitar 65.000 orang diduga tewas dalam kondisi mengenaskan di Stutthof, termasuk tahanan Yahudi, orang Polandia non-Yahudi dan tentara Soviet yang tertangkap.
Stutthof berlokasi di dekat Kota Gdansk, Polandia. Di kamp konsentrasi sejak Juni 1944 berbagai macam metode pembunuhan tahanan dilakukan, termasuk memasukkan mereka ke dalam kamar gas.
Ketika pengadilan dimulai pada September 2021, Furchner sedang dalam pelarian dari rumah jompo dan dia ditemukan polisi di jalanan Kota Hamburg.
Komandan Stutthof Paul-Werner Hoppe dipenjara pada 1955 karena bersekongkol atas pembunuhan massal itu dan dia dibebaskan lima tahun kemudian.
Sejumlah tuntutan diperkarakan di Jerman sejak 2011 setelah penjaga kamp konsentrasi Nazi John Demjanjuk didakwa bersalah. Hal itu menjadi preseden bahwa seorang penjaga kamp sekali pun sudah dianggap cukup bukti mempunyai keterlibatan dalam pembunuhan massal.
Keputusan pengadilan itu pun berarti pekerja sipil seperti Furchner bisa diadili karena dia bekerja langsung kepada komandan kamp, menjalin korespondensi dengan para tahanan Stutthof.
Butuh waktu 40 tahun bagi Furchner untuk akhirnya berkata di pengadilan, "Saya meminta maaf atas apa yang sudah terjadi."
Karena dia berusia di bawah 21 tahun saat kejadian, maka Furchner diadili di pengadilan anak.
"Saya menyesal berada di Stutthof waktu itu. Hanya itu yang ingin saya katakan," ujar Furchner.
Namun sejarawan Stefan Hordler yang punya peran besar dalam pengadilan ikut menemani dua hakim mengunjungi kamp konsentrasi tersebut. Dalam kunjungan itu makin jelas bahwa dari posisi Furchner di kantor komandannya, dia bisa dengan jelas melihat kondisi mengenaskan di kamp.
Furchner masih 18 tahun ketika dia bekerja sebagai stenografer dan juru ketik untuk komandan Nazi di Stutthof.
Sedikitnya 60.000 orang, terutama Yahudi di seantero Jerman, tewas di kamp konsentrasi Nazi antara 1940-1945.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makam ini ditemukan pertama kali pada 1934. Namun saat itu sosok dukun dan bayi ini belum teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 10 ilmuwan perempuan yang mampu mengubah dunia melalui temuannya.
Baca SelengkapnyaBertambahnya Polwan yang menjadi jenderal merupakan bukti keseriusan Polri, baik dalam kontribusi maupun komitmen dalam mendukung keadilan dan kesetaraan gender
Baca SelengkapnyaBerikut fakta menarik dari sosok Brigjen Sumy Hastry.
Baca SelengkapnyaDachau awalnya merupakan kamp tahanan politik, namun akhirnya berkembang menjadi kamp kematian di mana ribuan orang Yahudi meninggal.
Baca SelengkapnyaIni penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaMeski tak berasal dari latar belakang keluarga tentara, Kartini memutuskan untuk mengikuti pendidikan Sekolah Perwira Wajib Militer pada tahun 1970.
Baca Selengkapnya