Pria ini tewas setelah pamer foto granat yang sudah dicabut pinnya
Merdeka.com - Ada-ada saja kelakuan orang untuk eksis di media sosial. Seorang pria bernama Alexander 'Sasha' Chechik tewas setelah memposting foto sebuah granat tangan yang telah dicabut pinnya. Tak berapa lama kemudian, granat itu meledak di tangannya.
Petenis berusia 26 tahun itu berada di mobilnya saat dia memotret granat di tangannya dan mengirimnya ke teman-temannya. Gambar itu menunjukkan bahwa cincin penutup granat sudah diambil, lalu teman-temannya menanyakan apa yang sedang dilakukannya.
Seorang teman mengiriminya sebuah pesan yang mengatakan: 'Kamu di mana??"
Setelah dia mengirim gambar itu dengan cincin granat yang terbuka, temannya menjawab: 'Dengar, jangan lakukan hal-hal bodoh. Di mana kamu?'
Dari keterangan obrolan korban dan temannya, polisi yakin kalau pria asal Labinsk, wilayah Krasnodar, mengira granat itu tidak akan meledak selama dia tidak melemparnya, seperti dilansir dari Metro, Rabu (29/11).
Dia juga mengirim gambar ke teman-teman lain dan polisi telah mengkategorikan kematiannya sebagai kecelakaan dan bukan bunuh diri.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ayahnya membagikan potret sang ibu walau mereka sudah lama bercerai. Di balik semua itu ada cerita menyedihkan.
Baca SelengkapnyaSaat penutup kepala terbuka, jemaah seketika istighfar.
Baca SelengkapnyaPria ini memperlihatkan suasana IKN di malam hari yang begitu indah. Banyak pepohonan dan lampu-lampu yang bersinar terang.
Baca SelengkapnyaMeski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaMomen 20 orang selalu buka bersama sejak 12 tahun lalu. Begini potretnya yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya