Pria Ini Jadi WNI Pertama yang Lulus Sebagai Sopir Bus Wisata di Jepang
Iyus, seorang WNI berusia 40 tahun, akan mulai bekerja sebagai pengemudi bus wisata di Tokyo pada tahun fiskal yang dimulai bulan April mendatang.

Kabar menggembirakan datang dari seorang pria Indonesia yang akan menjadi orang asing pertama yang menjabat sebagai sopir bus dalam program pekerja terampil khusus di Jepang. Pria yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) ini akan menjadi sopir bus asing pertama dengan status pekerja terampil khusus Jepang, setelah sektor transportasi jalan raya resmi ditambahkan ke dalam kategori kualifikasi. Menurut laporan dari NHK yang dikutip pada Jumat (7/1/2025), Iyus, pria berusia 40 tahun, akan menjalani tugas sebagai pengemudi bus wisata pada tahun fiskal yang akan datang, dimulai pada bulan April, untuk sebuah perusahaan yang beroperasi di Tokyo.
Pada tahun 2024, pemerintah Jepang mengesahkan undang-undang baru mengenai kontrol imigrasi dan peraturan terkait, yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pekerja asing, termasuk dalam sektor transportasi jalan raya yang meliputi taksi dan bus. Dengan penambahan sektor transportasi ke dalam kategori Specified Skilled Worker No.1 (Pekerja Terampil Khusus No.1), uji kelayakan pertama dilaksanakan pada bulan Desember 2024. Iyus berhasil menjadi satu-satunya peserta yang lulus dalam uji tersebut untuk bidang bus.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada hari Rabu (6/2) di kantor pusat grup perusahaan di Okayama, Iyus mengungkapkan: "Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan bahwa saya bisa menjadi pengemudi profesional. Saya ingin mengemudi dengan aman untuk memberikan layanan yang nyaman bagi pelanggan kami."
"Iyus akan menyediakan layanan yang memenuhi kebutuhan wisatawan internasional karena Jepang melihat lonjakan jumlah pengunjung luar negeri," ungkap kepala unit bus dan kereta api Ryobi Group, Ogami Shinji, seraya menyampaikan harapannya. Dengan kehadiran Iyus, diharapkan dapat meningkatkan pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Jepang, khususnya dalam hal transportasi yang aman dan nyaman. Ini adalah langkah positif dalam menjawab tantangan kebutuhan transportasi yang semakin meningkat di negara tersebut.
Lima WNI di Jepang menerima penghargaan

Baru-baru ini, perhatian publik tertuju pada lima WNI di Jepang yang berhasil meraih penghargaan dari pemerintah setempat. Mereka mendapat apresiasi karena telah menyelamatkan seorang wanita yang terjatuh ke dalam sungai. "Pada bulan Oktober, lima peserta magang teknis asal Indonesia yang baru berada di Jepang selama lebih dari tiga bulan menyelamatkan seorang wanita berusia 60-an yang terjatuh dari jembatan ke sungai di Kota Yasu, Prefektur Shiga, dan diberikan surat penghargaan dari polisi," seperti yang dilaporkan oleh salah satu media Jepang kyoto-np.co.jp pada Jumat (8/11/2024).
Kelima WNI yang menerima penghargaan tersebut adalah:
- Ahmad Jaelani (25)
- Anan Dwi Bintoro (26)
- Ariyo Santali (22)
- Ferdi JayaKusuma (25)
- Nur Fajri Agustian (25)
Mereka berasal dari Kota Yasu dan bekerja di bagian perakitan mobil di Pabrik Daihatsu Shiga (Ryuo). Kelimanya baru tiba di Jepang pada bulan Agustus.
Kejadian tersebut terjadi pada 14 Oktober sekitar pukul 13.30, saat seorang wanita berusia 60-an jatuh dari Jembatan Omifuji Ohashi ke Sungai Yasu yang terletak 15 meter di bawah. Pada saat itu, kelima WNI sedang bersiap untuk memancing. "Kami mendengar suara 'ahhh' dan bunyi hantaman di air yang keras," ungkap mereka. Ferdi, Ariyo, dan Ahmad segera terjun ke sungai untuk menolong wanita tersebut, sementara Nur dan Anan menghubungi guru dari sekolah dasar terdekat serta menggunakan aplikasi terjemahan di ponsel mereka untuk memanggil ambulans dan layanan darurat 110.
Ketika dievakuasi, wanita yang jatuh tersebut dalam keadaan telentang dan sadar. "Kami memanggilnya dalam bahasa Jepang, 'Apakah kamu merasakan sakit?', tetapi dia tidak dapat berbicara," jelas salah satu WNI yang turut membantu. Ambulans tiba sekitar 20 menit kemudian dan membawa wanita itu ke rumah sakit dengan luka serius, termasuk patah tulang, namun lukanya dinyatakan tidak mengancam nyawa.
Setelah menerima surat penghargaan di Kantor Polisi Moriyama Prefektur Shiga pada 1 November 2024, WNI Nur menyatakan, "Saya ingin terus saling membantu meskipun kami berasal dari negara yang berbeda." Di sisi lain, Anan menyampaikan keinginannya untuk memberitahukan keluarganya di kampung halaman mengenai kejadian tersebut.
Perwakilan dari Daihatsu Motor Co., Ltd. juga memberikan pujian kepada kelima WNI, mengatakan, "Mereka diinstruksikan untuk mengambil inisiatif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, dan mereka dengan cepat merespons."
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat bahwa kelima WNI tersebut menerima dua jenis surat penghargaan dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Masing-masing penghargaan diserahkan oleh Masaru Osuka, Direktur Kantor Polisi Moriyama. Kelima peserta pelatihan yang bergabung dengan perusahaan Daihatsu pada waktu yang sama itu mengungkapkan bahwa mereka biasanya menghabiskan waktu libur dengan berbelanja dan memancing.