Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pria Hong Kong Dipenjara 21 Bulan Karena Lempar Telur Ke Kantor Polisi

Pria Hong Kong Dipenjara 21 Bulan Karena Lempar Telur Ke Kantor Polisi Polisi Tangkap Pendemo Hong Kong. ©2019 REUTERS/Tyrone Siu

Merdeka.com - Seorang pria Hong Kong bernama Pon Ho-chiu berusia 31 tahun dipenjara selama 21 bulan karena melempar telur ke kantor polisi. Hukuman ini dijatuhkan saat aparat keamanan mulai menindak segala bentuk perlawanan politik terhadap China.

Hakim Winnie Lau mengatakan meski telur bukanlah senjata pemusnah massal tetapi, melempar barang-barang semacam itu ke kantor polisi memicu provokasi dan menunjukkan perlawanan terhadap aparat penegakan hukum dan juga membahayakan masyarakat. Demikian dilaporkan stasiun televisi RTHK, seperti dikutip laman 9 News, Sabtu (28/11).

Kasus Pun Ho-chiu muncul saat pengadilan menghadapi ribuan kasus penangkapan terkait dengan kerusuhan politik tahun lalu ketika Hong Kong diguncang protes anti-pemerintah yang semakin keras selama berbulan-bulan.

Banyaknya penuntutan, serta tekanan untuk hukuman yang berat, telah menempatkan hakim dalam posisi yang sulit, terutama karena Beijing telah memperketat cengkeramannya di kota semi-otonom itu tahun ini. Pada bulan Juli, otoritas China memperkenalkan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong, untuk mengkriminalisasi mereka yang dianggap ingin memisahkan diri, melakukan tindakan subversi, dan berkolusi dengan pasukan asing.

Para hakim yang dipandang terlalu lunak atau simpatik terhadap pengunjuk rasa mendapat kritik dari media pemerintah China dan surat kabar pro-Beijing di Hong Kong. Seorang komentator di media China Daily yang pro-pemerintah China mengatakan bahwa "secara teori, hakim tidak boleh mengambil sisi politik di pengadilan, tetapi di Hong Kong banyak anggota masyarakat sekarang melihat beberapa hakim sebagai 'hakim kuning' yang mempraktikkan favoritisme politik untuk pelanggar dari kubu oposisi.

Dalam sebuah pernyataan minggu ini, Asosiasi Pengacara Hong Kong mengatakan "menyesalkan serangan yang tidak rasional dan tidak terkendali terhadap Kehakiman dan anggota Kehakiman" serta mendesak media untuk berhenti berspekulasi tentang keyakinan politik para hakim.

Beberapa hakim juga mendapat kecaman karena menunjukkan dugaan bias terhadap pengunjuk rasa.

Reporter Magang: Farhan Hafizhan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Polisi Berpakaian Preman Disebar, Pantau Permukiman Ditinggal Mudik Lebaran
Polisi Berpakaian Preman Disebar, Pantau Permukiman Ditinggal Mudik Lebaran

Kehadiran aparat untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik yang meninggalkan rumahnya

Baca Selengkapnya
Polisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah, Sudah Mencuri di 25 Toko
Polisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah, Sudah Mencuri di 25 Toko

Polisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Penuh Tangis Bintara Polisi Jadi Perwira Tak Ada yang Pasangkan Pangkat, Sang Istri Baru Saja Meninggal⁠
Momen Haru Penuh Tangis Bintara Polisi Jadi Perwira Tak Ada yang Pasangkan Pangkat, Sang Istri Baru Saja Meninggal⁠

Seorang anggota Polisi yang baru saja dilantik menjadi perwira harus merasakan sedih karena sang istri meninggal dunia beberapa minggu sebelum ia dilantik.

Baca Selengkapnya
Lagi Duduk di Depan Halaman Rumah, Seorang Pria di Dekai Papua Ditusuk OTK
Lagi Duduk di Depan Halaman Rumah, Seorang Pria di Dekai Papua Ditusuk OTK

Saksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV
Detik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya