Presiden Iran Sarankan Amerika Serikat Bertobat
Merdeka.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) memungkinkan terjadi. Hanya saja syaratnya ialah AS harus bertobat dan mengakhiri sikap permusuhannya dengan Iran.
Hubungan Washington dan Teheran mencapai titik terendah sejak Presiden AS Donald Trump mulai menjabat dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir bersejarah yang ditandatangani oleh kekuatan dunia.
"Jika Amerika bertobat dan membalikkan pendekatan sebelumnya, meminta maaf atas campur tangan sebelumnya di Iran, mengakui kebesaran dan martabat bangsa Iran dan revolusi Islam yang besar, dan berbicara kepada orang-orang kita dengan hormat - kita akan siap untuk menerima pertobatan dan kembalinya AS, meskipun telah menindas kami selama bertahun-tahun," kata Rouhani dalam pertemuan para duta besar negara asing di Teheran, dilansir dari Al Jazeera, Kamis (7/2).
Pernyataan ini disampaikan beberapa hari sebelum perayaan Revolusi Islam 1979 ke-40. Rouhani mengabaikan tekanan atas ekonomi Iran akibat sanksi AS dan mengatakan upaya pemerintah Trump tak akan berdampak ke mana-mana.
"Hari ini bangsa kita semakin bersatu dan semakin kuat dari sebelumnya dan berdiri melawan AS dan musuh-musuhnya," tegasnya.
Dalam pidato kenegaraannya di Capitol Hill, Selasa (5/2), Trump mengatakan: "Kami tidak akan mengalihkan pandangan dari rezim yang meneriakkan 'kematian bagi Amerika' dan mengancam genosida terhadap orang-orang Yahudi."
Dia juga menggambarkan Iran sebagai "negara teroris nomor satu di dunia", menuduh Teheran bertanggung jawab atas semua konflik di Timur Tengah.
Dalam kesempatan itu, Rouhani juga menyorot konflik Israel-Palestina. Dia mengatakan jika AS berusaha menjaga keselamatan kawasan itu, warga Palestina harus dapat kembali ke rumah mereka dan memilih nasib mereka melalui referendum.
"Bahkan jika keselamatan Israel menjadi perhatian Amerika di wilayah ini, kita harus mengatakan bahwa selama Palestina belum kembali ke tanah air mereka, keselamatan untuk wilayah ini dan Palestina yang bersejarah tidak akan dijamin. Bahkan jika Amerika menginginkan keamanan untuk Israel, itu akan terjadi hanya ketika orang-orang Palestina telah kembali ke rumah," tegas Rouhani.
Pada 11 Februari, Iran akan menandai peringatan 40 tahun revolusi 1979 yang menggulingkan Shah yang didukung AS sekuler dan membawa sistem teokratis ke kekuasaan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaMeski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaIran Batal Serang Israel dengan Rudal Jelajah Jarak Jauh Jika Syarat Ini Dipenuhi, Begini Tuntutannya
Iran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Telepon Menteri Iran Usai Serang Israel, Ini Isi Pembicaraannya
Retno menegaskan pentingnya melakukan upaya diplomatik agar Iran dan Israel menahan diri dan tidak memicu eskalasi konflik.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaBerlarian dan Berdesakan demi Salaman dengan Presiden Jokowi
Mereka menunggu giliran untuk bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca Selengkapnya