Prahara di Gedung Wakil Rakyat Amerika
Merdeka.com - Tak pernah ada yang menyangka siang itu, 6 Januari 2021, gedung yang menjadi simbol demokrasi Amerika Serikat, Gedung US Capitol bakal diduduki sejumlah perusuh dari massa pendukung Presiden AS Donald Trump.
Beberapa saat sebelum massa merangsek menerobos lapisan pertama barisan petugas pengamanan, Trump membakar semangat massa pendukungnya untuk lagi-lagi menolak hasil pemilu yang menyatakan dia kalah dari Joe Biden.
©Reuters/Tom Brenner
Massa yang kebanyakan tanpa masker itu dipanas-panasi oleh pidato Presiden Trump itu datang bergelombang menuju Gedung US Capitol, tempat anggota dewan sedang menggelar sidang rekapitulasi pemilu untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden.
Sesampainya di pelataran kompleks gedung wakil rakyat AS itu massa beramai-ramai bergerak maju memaksa masuk gedung dengan segala cara: memecahkan kaca jendela, memanjat dinding gedung, menjebol pintu ruangan. Bentrokan dengan aparat tak bisa dihindarkan.
Suasa di dalam gedung kocari-kacir. Anggota parlemen yang sedang bersidang harus lari tunggang-langgang menyelamatkan diri. Massa menerobos masuk ke ruang Senat.
©2021 AFP/Drew Angerer
Sejumlah perusuh berhasil menduduki beberapa ruangan anggota senat, mengacak-acak isi ruangan, membalik-balik meja dan mengambil foto dari dinding. Seorang perusuh berpose di ruang kerja Ketua DPR Nancy Pelosi dengan kaki di atas meja.
©2021 AFP
Dalam sebuah momen seperti di film-film Hollywood, sejumlah petugas keamanan mengarahkan pistol ke sebuah pintu yang hendak dijebol para pendukung Trump.
©2021 AFP/Drew Angerer
Di luar gedung, pemandangan yang akan masuk dalam catatan sejarah dunia itu jelas menggambarkan, Gedung Parlemen AS, US Capitol yang terhormat dan amat dibanggakan sekaligus simbol demokrasi itu diduduki oleh massa perusuh.
Peristiwa itu menjadi sorotan dunia dan mencoreng reputasi AS sebagai negara yang kerap mengaku paling demokratis.
Beberapa hari kemudian pemerintah Washington memutuskan mengerahkan Pasukan Garda Nasional untuk mengamankan Gedung Capitol jelang pelantikan presiden terpilih Joe Biden yang tinggal beberapa hari lagi. Mereka tak ingin peristiwa memalukan itu terulang. Apalagi informasi dari FBI menyebut ada sejumlah pergerakan massa yang berencana mengepung Gedung Capitol dan membikin rusuh saat pelantikan Joe Biden.
©2021 REUTERS/Joshua Roberts
Sekitar 15.000 pasukan Garda Nasional ditempatkan di berbagai lokasi di sekitar Gedung Capitol, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Suasana politik AS tengah memanas karena DPR kemudian mengambil langkah tegas dengan memakzulkan Trump lantaran dia dianggap menghasut dan memprovokasi kerusuhan di Gedung Capitol pekan lalu.
©2021 REUTERS/Joshua Roberts
Ribuan pasukan Garda Nasional itu tetap berpatroli dan melepas lelah di lantai dalam gedung. Hari-hari jelang pelantikan menjadi tugas berat di pundak mereka sebagai pasukan terdepan yang menentukan harkat dan marwah bangsa Amerika.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Tragis Keluarga Presiden Joe Biden, Anak dan Istri Meninggal Sepekan Sebelum Natal
Bulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaFOTO: Dermaga untuk Penyaluran Bantuan Kemanusiaan yang Dibangun Atas Perintah Presiden AS Joe Biden Mulai Didirikan di Pantai Gaza
Pembangunan dermaga itu dimulai dari pemasangan balok-balok beton besar di pantai Gaza.
Baca Selengkapnya4 Maret 1797: Pemerintahan George Washington Presiden Pertama Amerika Serikat Resmi Berakhir Usai 8 Tahun Menjabat
George Washington adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia
Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Baca SelengkapnyaKakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI
Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaRumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaFOTO: Geruduk KPU, Massa BEM SI Bentangkan Spanduk 'Jokowi Penjahat Demokrasi'
Mereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Baca SelengkapnyaJokowi di IKN: Kita Ingin Memiliki Gedung Presiden Bukan Peninggalan Kolonial
Jokowi ingin masyarakat melihat transformasi Indonesia melalui IKN.
Baca Selengkapnya