Merdeka.com - Pemerintah Turki buat pertama kali secara resmi menyatakan polisi wanita (polwan) boleh memakai hijab sebagai bagian dari seragam kepolisian.

Koran media pemerintah kemarin melaporkan, polwan boleh menutupi kepala mereka dengan kain di bawah topi atau baret dengan warna yang sama seperti seragam dan tanpa motif alias polos.

Dikutip dari koran the Independent, Ahad (28/8), kantor berita AFP melaporkan, kebijakan itu akan diberlakukan segera.

Pada 2010 pemerintah mencabut larangan berjilbab di kampus. Tiga tahun kemudian kaum hawa boleh memakai hijab di kantor-kantor pemerintahan dan pada 2014 siswa SMU juga dibolehkan memakai penutup kepala itu.

Sebagian kalangan menilai Presiden Recep Tayyip Erdogan mencoba mengubah konstitusi Turki yang selama ini menganut sekularisme.

Sejak berdiri pada 1923, Turki menjadi negara sekuler, tanpa agama resmi negara.