Polusi parah, warga China dilarang main kembang api saat Imlek
Merdeka.com - Pemerintah Beijing telah mengeluarkan larangan kepada warganya untuk menyalakan kembang api atau petasan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Keputusan tersebut dibuat sebagai upaya mencegah bertambahnya asap menyusul polusi parah yang melanda China sejak tahun lalu.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau agar para pejabat setempat memahami situasi tersebut dan memberikan contoh baik kepada masyarakat agar tidak memulai pesta perayaan melibatkan kembang api dan petasan.
"Diharap para pemimpin memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk melindungi lingkungannya," demikian pernyataan dikeluarkan pemerintah setempat, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (27/1).
"Mari secara proaktif membimbing anggota keluarga dan rekan-rekan lainnya untuk tidak membiarkan ada kembang api atau petasan yang dapat merusak kualitas udara," tambah pernyataan tersebut.
Demi kelancaran aturan tersebut, pemerintah Beijing juga sudah membatasi penjualan kembang api dari 719 tahun lalu menjadi 511 saja yang diizinkan, itupun tidak berlaku di pusat kota.
Bukan hanya Beijing, Provinsi tengah Henan juga melakukan larangan yang sama. Pemerintahnya telah mengecam dan menahan siapapun yang menyalakan kembang api di hari tersebut.
Seperti diketahui, perayaan Imlek memang identik dengan kembang api. Biasanya, selalu ada kembang api dan petasan yang dinyalakan hingga tak terhitung jumlahnya. Hal itu dilakukan karena kepercayaan warga setempat bahwa kembang api dan petasan bisa membawa keberuntungan dan menakut-nakuti roh jahat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaAksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah meminta Polri untuk bersiap dengan menghadirkan banyak petugas.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnya