Merdeka.com - Asap di Ibu Kota Mexico City sudah mencapai ambang batas dengan lebih 20 juta orang terkena dampak buruknya sepanjang Maret-April lalu.

Merespon ancaman tersebut, pemerintah Meksiko mengeluarkan larangan paling ekstrem yakni pembatasan penggunaan mobil pribadi yang rencananya berlaku hingga Juni 2016.

Beleid itu memaksa satu dari lima mobil di jalanan Mexico City dikandangan di garasi. Peringatan ini diberlakukan pada hari Senin dan dilipatgandakan pada hari berikutnya memakai urutan ganjil genap plat nomor.

Alhasil ada 5,5 juta mobil dari pelbagai ukuran yang akhirnya tidak beroperasi, seperti dilansir AFP, Kamis (5/5). Dua hari lalu, kebijakan ekstrem ini dianggap sukses. Tingkat emisi di ibu kota Meksiko turun cukup drastis. Pemerintah Mexico City tak jadi menerapkannya sampai Juni.

Menurut Dinas Lingkungan Megapolitan, asap knalpot, di samping zat kimia, minyak, industri farmasi, semen, dan perusahaan listrik dapat mengurangi emisi sebanyak 40 persen.

Tingkat polutan di Mexico City sempat mencapai angka 161, padahal batas toleransi maksimal adalah 150. Angka pada April itu saja lebih baik dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 190. Asap tebal menyelimuti warga saat beraktivitas di luar rumah.

Di luar itu, Jaksa Meksiko mengancam akan menutup paksa sekaligus memberi sanksi kepada lima perusahaan yang tidak mengzinkan otoritas memeriksa emisi mereka selama darurat polusi di kota besar Meksiko pada bulan Maret.

Untuk diketahui, dari lima yang disebutkan, tiga di antaranya adalah anak perusahaan dari Firma Amerika Serikat, salah satunya bermarkas di Kanada.