Politikus Israel usul kawasan Masjid al-Aqsa dipakai bergiliran
Merdeka.com - Politikus sayap kanan dari Partai Persatuan Nasional, Aryeh Eldad, mengusulkan rancangan undang-undang baru di parlemen Israel (Knesset). Salah satu poin yang dia tawarkan adalah membuat jadwal bagi setiap umat agama beribadah di kawasan Masjid al-Aqsa, Yerusalem Timur.
Dalam usulannya itu, Eldad menawarkan agar Bukit Bait Suci, lokasi Tembok Ratapan dan Masjid al-Aqsa, diatur jadwal sesuai hari ibadah. Misalnya kawasan itu dibuka khusus selama beberapa jam bagi umat Yahudi di hari Sabtu dan saat hari raya. Demikian pula,ketika Jumat dan hari raya Islam, muslim masuk di jam-jam tertentu, seperti dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Senin (13/8).
Knesset mulai membahas pengelolaan kawasan Bait Suci setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bulan lalu melansir laporan kebebasan beragama yang dianggap rendah di kawasan Yerusalem. Sebab, kawasan Bukit Bait Suci, sepenuhnya hanya dibuka bagi umat muslim oleh otoritas Israel, sebab di lokasi itu berdiri Masjid al-Aqsa. Peziarah Yahudi dan Nasrani hanya dapat berkunjung ke bagian bawah bukit bersejarah ini.
Eldad merasa usulannya rasional, sebab kawasan itu merupakan tempat suci bagi umat Muslim, Kristen, dan Yahudi. Oleh karena itu perlu diatur penggunannya secara bergiliran agar tidak menimbulkan gesekan antar umat. "Saya pikir pembagian jadwal ini wajar untuk kenyamanan bersama di kawasan Bait Suci," ujar dia.
Anggota Partai Likud, Zeev Alkin bahkan mengusulkan aturan lebih ketat. Di hari-hari tertentu, hanya umat yahudi bisa mengakses kawasan Bait Suci dan muslim sepenuhnya tidak boleh masuk.
Usulan jadwal beribadah ini langsung dikecam oleh Imam Masjid al-Aqsa Syekh Ikrama Sabri. "Usulan anggota legislatif Israel itu sangat agresif dan membenarkan dugaan kita bahwa orang Yahudi memang memiliki ambisi khusus untuk menguasai kawasan ini," kata dia.
Imam Sabri mengaku siap mengerahkan segala cara bila aturan itu sampai disahkan oleh parlemen Negeri Zionis itu. "Israel tidak memiliki hak apapun atas Masjid al-Aqsa," ujar Sabri.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Iqdam Sebut Palestina Aman, ini Fakta yang Sesungguhnya Terjadi
Gus Iqdam sebut Palestina aman hingga disorot warganet, apakah memang demikian? Ternyata ini faktanya.
Baca SelengkapnyaKebrutalan Israel Tanpa Jeda, Gempur Gaza Puluhan Kali di Hari Idulfitri
Salat Idulfitri di Masjidil Aqsa, Yerusalem, juga berlangsung di bawah pengawasan pasukan Israel.
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan 80 Ribu Warga Palestina Banjiri Masjid Al Aqsa untuk Salat Jumat Pertama Ramadan
Berbagai upaya pembatasan dan penjagaan ketat oleh Israel tak mampu membendung puluhan ribu warga Palestina untuk tetap menggelar salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Ribuan Polisi Israel Bersenjata Lengkap Dikerahkan di Masjid Al Aqsa Saat Jumat Pertama Ramadan
Polisi Israel bersenjata lengkap itu melakukan pengawasan ketat terhadap warga Palestina yang hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Baca SelengkapnyaTentara Israel ini dengan Angkuhnya Hancurkan Foto Kubah Batu Masjid Al-Aqsa, Tak Lama Langsung 'Kualat' Tewas Mengenaskan
Viral tentara Israel sengaja hancurkan foto Masjid Al-Aqsa berujung tewas terbunuh. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaFOTO: Israel Akan Batasi Warga Palestina Beribadah di Masjid Al Aqsa Selama Ramadan, Hamas Marah Besar
Hamas menyebut aturan tersebut sebagai cerminan kekejian Zionis.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMenlu Israel Sebut Ingin Pindahkan Penduduk Gaza ke Pulau Buatan, di Sini Lokasinya
Usulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnya