Merdeka.com - Kepolisian Negara Bagian St. Louis, Amerika Serikat tengah mendapat sorotan tajam. Mereka sudah melakukan salah tangkap sebanyak 100 orang tujuh dekade terakhir.

Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Sabtu (2/11), dalam laporan lembaga kebebasan sipil Amerika menyebutkan setidaknya gabungan dari 100 orang itu telah menghabiskan 2.000 jam sia-sia di penjara sebab kesalahan penegak hukum. "Ini suatu pelanggaran dan tidak akan mendapat kepercayaan publik,: ujarnya.

Laporan ini menemukan pelbagai masalah sama. Polisi selalu mengabaikan sidik jari dan bila ditegur mereka akan kesal dan mengatakan telah menjadi aparat tiga dekade lebih dengan pengalaman mutakhir.

Mereka mengadukan salah tangkap juga sering diabaikan. Pejabat juga tidak bisa membedakan orang memberi identitas palsu. Pihak berwajib juga terbiasa meremehkan sebuah kasus padahal kesalahan mereka sendirilah menyebabkan salah tangkap terjadi.

Direktur eksekutif lambaga kebebasan sipil Amerika untuk wilayah Missouri timur Jeffrey Mittman mengatakan hal ini kesalahan tidak dapat diterima. "Ini perlu diubah. Kami meminta semua orang memastikan ini tidak akan terjadi lagi,"ujar Mittman.