PM Bangladesh: Trump tak beri bantuan sebab tak punya empati pada pengungsi Rohingya
Merdeka.com - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke-72 di New York, Amerika Serikat.
Pada kesempatan tersebut, Trump sempat menanyakan situasi di Bangladesh saat ini. Hasina pun menjawab dengan sedikit menggambarkan keadaan di Bangladesh khususnya tentang pengungsi Rohingya. Namun rupanya Trump tampak tidak begitu tertarik dengan keadaan tersebut.
"Dia bertanya, 'bagaimana dengan Bangladesh?' Saya menjawab, 'Baik, hanya saja satu-satunya masalah yang kami hadapi adalah pengungsi dari Myanmar'. Namun dia tidak berkomentar apapun tentang pengungsi," kata Hasina dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (20/9).
Mendapati respon tersebut, Hasina pun memutuskan untuk tidak meminta bantuan dari Trump. Sebab, dengan tidak berkomentar mengenai pengungsi, Hasina sudah tahu bagaimana perasaan Trump tentang para pengungsi tersebut.
"Dia telah menyatakan apa yang ada dalam pikirannya. Kita tahu bagaimana pendapatnya (tentang pengungsi). Jadi mengapa saya harus meminta? Jika dia tidak merasa bahwa para pengungsi adalah orang-orang yang sedang menderita dan butuh bantuan, bagaimana saya bisa meminta bantuannya?" paparnya.
Hasina pun menutup wawancaranya dengan mengatakan bahwa rakyat Bangladesh akan berusaha membantu para pengungsi tersebut semampu mereka.
"Bangladesh bukan negara kaya. Kita punya 160 juta penduduk di negara kecil ini. Tetapi jika kita bisa memberi makan 160 juta penduduk, maka kita juga bisa memberikannya kepada 500.000 atau 700.000 orang lainnya. Kita bisa berbagi makanan, kita bisa melakukannya," tutupnya.
Seperti diketahui, saat ini sudah ada sekitar 400.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari kekerasan terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, dilakukan oleh pasukan militer.
Para pengungsi itu menyeberangi lautan untuk bisa sampai ke Bangladesh menggunakan perahu seadanya. Terkadang mereka sampai harus menghadapi maut agar bisa mendapat kehidupan lebih baik di negara tetangga.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaMelihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya
Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca SelengkapnyaMomen Pilu Warga di Gaza Berebut Bantuan dari Truk Makanan yang Dilarang Berhenti
Truk berisi bahan makanan yang tak diizinkan berhenti membuat warga Palestina berebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Ingatkan Bahaya Lintasi Laut Merah Saat Antar Bantuan ke Palestina
KRI dr Radjiman Wedyodiningrat memerlukan waktu sekitar 52 hari perjalanan untuk sampai.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina: Kita Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal RS
Menurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaJokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaFOTO: Masa Bodoh dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB, Israel Masih Terus Menggempur Gaza, Puluhan Warga Palestina Tewas
Serangan Israel terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda bahwa Israel akan menghentikan serangannya.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca Selengkapnya