Petugas Kesehatan di Alaska Alami Reaksi Alergi Setelah Divaksin Covid-19
Merdeka.com - Seorang petugas kesehatan di Alaska, AS, mengalami reaksi alergi parah setelah disuntik vaksin Pfizer pekan ini, seperti dilaporkan The New York Times.
Petugas ini dilaporkan berada di rumah sakit pada Rabu untuk menjalani pemeriksaan terkait reaksi tersebut. Demikian disampaikan tiga orang sumber yang mengetahui masalah kesehatan petugas kesehatan ini.
Dikutip dari The Independent, Kamis (17/12), petugas ini tak memiliki riwayat alergi obat-obatan, tapi belum diketahui apakah dia mengalami alergi parah lainnya.
"Kami belum memiliki semua rincian laporan dari Alaska terkait potensi reaksi alergi parah tapi kami secara aktif bekerja sama dengan otoritas kesehatan lokal untuk memeriksa. Kami akan memantau secara dekat semua laporan reaksi alergi parah menyusul vaksinasi," jelas Pfizer dalam pernyataannya kepada The Independent.
Pfizer menambahkan, vaksin diluncurkan dengan "peringatan yang jelas" bahwa "perawatan medis yang tepat dan pengawasan harus selalu tersedia jika terjadi peristiwa anafilaksis yang jarang terjadi setelah pemberian vaksin".
Pekan lalu, dua warga Inggris juga mengalami reaksi alergi yang sama setelah divaksin, berdasarkan laporan Layanan Kesehatan Nasional (NHS). Temuan ini mendorong regulator obat Badan Regulator Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) merekomendasikan orang dengan riwayat reaksi alergi "serius" untuk menghindari vaksinasi untuk sementara.
Jutaan warga Amerika alergi
MHRA memperbarui rekomendasinya, mengatakan siapa saja yang pernah mengalami reaksi anafilaksis terhadap makanan, obat-obatan, atau vaksin untuk menghindari vaksinasi, yang merupakan reaksi "sangat langka" di kalangan masyarakat.
Pada Kamis, sebelum Pfizer menerima otorisasi penggunaan darurat vaksinnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA, beberapa ahli selama panel independen menyatakan keprihatinan terkait laporan reaksi alergi ini jika vaksin itu diluncurkan.
Pejabat Pfizer mengatakan mereka tidak melihat reaksi alergi yang serius di antara sukarelawan yang menerima vaksin dalam uji klinis perusahaan ketika berdiskusi dengan Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait FDA - sebuah panel independen yang ditugaskan untuk mendiskusikan dan memberikan suara apakah mereka akan mendukung otorisasi penggunaan darurat vaksin.
"Di antara 44.000 subjek, kami tidak melihat reaksi alergi yang serius terhadap vaksin," kata Dr William Gruber, wakil presiden senior penelitian dan pengembangan klinis vaksin di Pfizer.
"Dalam uji klinis kami sebenarnya belum melihat bukti yang menunjukkan sinyal terkait reaksi alergi terhadap vaksin," tambahnya.
Direktur Pusat Pendidikan Vaksin Rumah Sakit Anak Philadelphia, Dr Paul Offit mengatakan khawatir dengan informasi ini karena jutaan orang Amerika menderita alergi parah.
"Ada puluhan juta orang di negara ini yang mengidap EpiPens - karena mereka memiliki alergi pada kacang tanah, alergi telur - yang meyakini mereka tidak bisa mendapatkan vaksin ini," ujarnya.
Harus dipantau
FDA telah meminta Pfizer untuk meningkatkan pemantauan anafilaksis dan melaporkan data yang masuk selama distribusi vaksin di tengah laporan reaksi alergi.
"FDA menanggapi dengan serius laporan dari setiap efek samping dan meminta Pfizer dan penyelenggara vaksinasi untuk melaporkan efek samping yang serius, antara lain, ke Sistem Pelaporan Kejadian Merugikan Vaksin (VAERS)," jelas FDA dalam sebuah pernyataan kepada The Independent.
Penyedia layanan kesehatan yang memberikan vaksin juga diminta menyediakan perawatan medis yang sesuai untuk "setiap individu jika terjadi reaksi anafilaksis akut."
"Badan kami akan terus bekerja dengan CDC dan Pfizer untuk lebih memahami apa yang terjadi," tambahnya.
Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, mereka yang mengalami reaksi parah dapat divaksinasi, tetapi mereka harus dipantau selama 30 menit setelah menerima vaksin.
Reaksi alergi dan efek samping merugikan lainnya menjadi perhatian pada vaksin dan obat-obatan, yang sering kali disertai dengan label peringatan. Reaksi ini jarang terjadi, dan anafilaksis setelah pemberian vaksin jarang terjadi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Gejala Alergi Obat yang Wajib Diketahui, Jangan Diabaikan
Alergi obat merujuk pada reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, dan bisa memengaruhi sistem tubuh.
Baca SelengkapnyaGejala Alergi Udara Dingin dan Cara Mengatasinya, Jangan Anggap Sepele
Reaksi alergi bisa dipicu oleh berbagai hal, salah satu di antaranya adalah suhu dingin.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Gejala Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya7 Penyebab Gatal di Kemaluan yang Jarang Diketahui, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab kemaluan gatal dan cara mengatasinya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaRisiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?
Setiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya