Perusahaan Farmasi Moderna Segera Mulai Uji Klinis Tahap Akhir Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Perusahaan farmasi Moderna mengatakan kepada Bloomberg pada Kamis, pihaknya akan memulai uji klinis tahap akhir dari pengembangan vaksin virus corona baru pada Juli mendatang.
Moderna adalah perusahaan pertama yang memulai uji klinis manusia dari kandidat vaksinnya di Amerika Serikat (AS) dan tahap terakhir dari penelitiannya akan mencakup 30.000 orang dan dilakukan dalam kemitraan dengan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) AS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bukti klinis definitif bahwa vaksin Moderna benar-benar mencegah orang terinfeksi Covid-19. Selain itu, mencegah setidaknya gejala berat dan kasus yang memerlukan rawat inap. Demikian dikutip dari Tech Crunch, Jumat (12/6).
Uji klinis tahap kedua Moderna dimulai bulan lalu, dan perusahaan sebelumnya mengatakan pihaknya berpotensi dapat mulai menawarkan dosis eksperimental yang tersedia untuk petugas kesehatan dalam kapasitas terbatas pada awal musim gugur ini.
Laju pengembangan sejumlah kandidat vaksin terkemuka sebenarnya bergerak dengan cepat, jika tidak lebih cepat. Johnson & Johnson mengatakan awal pekan ini, mereka akan memulai uji coba vaksinnya pada Juli nanti. Sementara AstraZeneca dan mitra penelitian dan pengembangannya Universitas Oxford akan memasuki uji klinis tahap akhir sendiri bulan ini.
Kandidat vaksin Moderna adalah vaksin mRNA, yang merupakan teknologi yang pada dasarnya memberikan instruksi kepada sel-sel sehat untuk memproduksi antibodi terhadap virus corona, tanpa harus benar-benar memperkenalkan virus aktif atau tidak aktif itu sendiri.
Vaksin mRNA, sementara digunakan dalam obat-obatan hewan, adalah teknologi yang relatif baru dan belum disetujui untuk digunakan pada pasien manusia, tetapi mereka mewakili sejumlah upaya vaksin awal, karena keunggulan mereka dalam hal kecepatan pengembangan. Selain itu minimnya risiko kesehatan terhadap manusia, termasuk peserta uji coba pertama.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya
Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya