Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertanyaan Seputar Vaksin Johnson & Johnson yang Disebut Aman & Efektif Cegah Covid

Pertanyaan Seputar Vaksin Johnson & Johnson yang Disebut Aman & Efektif Cegah Covid Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2021 REUTERS/Dado Ruvic/File Photo

Merdeka.com - Dalam sebuah analisis yang dirilis pada Rabu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan, vaksin Covid-19 Johnson & Johnson telah memenuhi persyaratan untuk otorisasi penggunaan darurat. Vaksin ini dinyatakan aman dan efektif mencegah infeksi Covid-19.

Dengan hasil ini, Amerika Serikat (AS) selangkah lagi akan punya vaksin Covid-19 ketiga yang akan diberikan untuk warganya, setelah vaksin Pfizer dan Moderna.

Ada sejumlah pertanyaan terkait vaksin ini. Salah satunya terkait kapan vaksin akan mulai tersedia.

Dikutip dari CNN, Jumat (26/2), vaksin bisa segera tersedia secepatnya pada pekan depan. Vaksin ini masih perlu beberapa langkah sebelum FDA memberikan otorisasi atau izin penggunaan darurat.

Pada Jumat, Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologis Terkait FDA menggelar pertemuan. Kelompok pakar independen ini menetapkan bahwa vaksin Johnson & Johnson ini aman dan efektif. Komite ini kemudian membuat rekomendasi ke FDA. FDA biasanya akan mengikuti rekomendasi komite ini. FDA kemudian bisa mengesahkan vaksin ini secepatnya pada Jumat atau Sabtu ini.

Pada Minggu sore, Komite Penasihat Praktik Imunisasi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) atau ACIP, dijadwalkan untuk bertemu dan menetapkan panduan terkait siapa saja yang harus mendapatkan vaksin tersebut.

Setelah itu, vaksin bisa mulai diluncurkan dari fasilitas Johnson & Johnson ke pusat vaksinasi di seluruh AS.

Tapi jangan harap daftar tunggu vaksin itu kelar dalam waktu dekat. Persediaan terbatas.

Perusahaan mengatakan pihaknya hanya memiliki 4 juta dosis vaksin yang siap dikirim segera. Pada akhir Maret ditargetkan 20 juta dosis vaksin siap diluncurkan.

Satu suntikan

Pemerintahan Presiden Joe Biden menyampaikan pada Selasa, sekitar 2 juta dosis vaksin Johnson & Johnson akan dikirim ke negara-negara bagian setelah disahkan.

Karena vaksin Johnson & Johnson ini hanya mensyaratkan satu suntikan dan tak perlu tempat penyimpanan khusus atau lemari pendingin khusus, tenaga medis bisa membawa vaksin ini ke rumah-rumah warga yang tak bisa mendatangi pusat vaksinasi.

Pada Senin, Gedung Putih mengatakan vaksin yang tak terkirim ke negara bagian pada peluncuran awal ini akan dikirim ke apotek-apotek dan pusat kesehatan masyarakat.

Perlindungan vaksin

Vaksin Johnson & Johnson tampaknya memberikan perlindungan terhadap penyakit sedang atau parah mulai dua pekan setelah divaksinasi. Empat pekan setelah disuntik, data dari uji coba klinis menunjukkan tak ada rawat inap atau kematian.

Hal yang perlu diingat, ini adalah suntikan dosis tunggal, jadi tak perlu menunggu untuk mendapatkan dosis kedua untuk mendapatkan perlindungan penuh. Uji coba AS terhadap vaksin ini memberikan 72  persen perlindungan terhadap penyakit sedang atau parah setelah satu bulan.

Penelitian terbaru menunjukkan, Anda mendapatkan beberapa tingkat perlindungan yang baik setelah dosis pertama vaksin Moderna dan Pfizer, tapi Anda tak akan mendapatkan perlindungan penuh sampai dua pekan setelah mendapatkan dosis kedua. Dengan vaksin Moderna, CDC mengatakan Anda harus mendapatkan suntikan kedua empat pekan setelah suntikan pertama.

Dengan vaksin Pfizer, perlu waktu tiga pekan. Perlu waktu dua pekan untuk mengembangkan tingkat perlindungan optimal setelah suntikan kedua. Suntikan vaksin ini 95 persen mencegah Covid-19 .

 

Tingkat keamanan dan efek samping

Analisis FDA mengatakan vaksin Johnson & Johnson memiliki “riwayat keamanan yang baik”.

Efek samping kebanyakan ringan. Hal paling umum adalah sakit di area suntikan, pusing atau sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot. Beberapa orang mengalami gatal-gatal. Kebanyakan dari efek samping ini hilang dalam sehari atau dua hari.

Tampaknya ada insiden berkaitan dengan pembekuan darah dan telinga berdengung di antara orang-orang yang menerima vaksin ini dalam uji coba, dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima vaksin. Tapi FDA menekankan, data saat ini tak cukup untuk memastikan hubungan sebab akibat antara kejadian tersebut dan vaksin.

Tak ada laporan adanya reaksi alergi serius dengan vaksin ini.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
8 Gejala Alergi Obat yang Wajib Diketahui, Jangan Diabaikan

8 Gejala Alergi Obat yang Wajib Diketahui, Jangan Diabaikan

Alergi obat merujuk pada reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, dan bisa memengaruhi sistem tubuh.

Baca Selengkapnya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya