Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertama Kali Setelah 9 Tahun, Perang Besar Turki-Suriah di Ambang Mata

Pertama Kali Setelah 9 Tahun, Perang Besar Turki-Suriah di Ambang Mata Tank-tank Turki. ©2019 REUTERS/Murad Sezer

Merdeka.com - Konflik Suriah kini memasuki babak baru setelah sebagian wilayah yang tadinya dikuasai pemberontak kembali direbut oleh pasukan pemerintah Suriah, terutama di wilayah Provinsi Idlib yang menjadi kantong terakhir lokasi pemberontak didukung Turki.

Dalam sepekan terakhir Turki dan Suriah saling membalas serangan, tidak lagi melalui pertempuran melibatkan kaki tangan mereka alias proksi, tapi secara langsung.

Laman CNN pekan lalu melaporkan, tentara Turki berulang kali dibunuh tentara Suriah dan Ankara menyatakan akan membalas dendam kematian mereka. Perang kedua negara tidak terhindarkan lagi tapi di saat itulah Rusia bisa terlibat untuk mengajukan perundingan. Rusia selama ini mendukung Suriah tapi Negeri Beruang Merah itu juga berteman dengan Turki. Perundingan Rusia-Turki memang belum terjadi dan ada kemungkinan tidak akan terjadi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan malah memicu kemungkinan jet tempur Turki dan Rusia akan terlibat pertempuran di Idlib.

"Pesawat tempur yang mengebom warga sipil di Idlib tidak akan bisa lagi leluasa terbang," ancam Erdogan Rabu lalu. Yang dia maksud dengan pesawat itu itu tentu adalah jet tempur Rusia.

Erdogan juga bahkan mengancam akan mengusir pasukan Suriah keluar Idlib.

Sebagai informasi, Idlib adalah kantong terakhir yang dikuasai pemberontak Suriah. Di wilayah ini ada sekitar 4 juta warga sipil terjebak dan terkepung, sebagian oleh para ekstremis Al- Qaidah dan pemberontak. Intelijen negara Barat menganggap kaum ekstremis ini adalah ancaman tapi mereka tidak tahu bagaimana menghadapinya. Moskow dan Damaskus menyebut mereka adalah ancaman dan bermaksud menguasai kembali Idlib.

Turki Kirim Kendaraan Militer ke Idlib

Pasukan Suriah sudah beberapa kali membunuh tentara Turki dan Turki juga sudah membalas.

Akhir pekan lalu sumber militer di lapangan menyebut Turki mengirimkan sejumlah kendaraan militer masuk ke Suriah untuk kelompok pemberontak Jabhat al-Nusra. Menurut sumber itu, di Idlib saat ini ada lebih dari 70 tank Turki dan sekitar 200 kendaraan lapis baja serta 80 artileri.

Tak hanya itu, sistem pertahanan udara MANPAD buatan Amerika Serikat juga dipakai oleh kelompok pemberontak di Idlib yang dipasok dari militer Turki.

Sumber militer juga mengatakan Turki memberi pakaian seragam militer tentara Turki kepada para pemberontak di Idlib. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena pemberontak bisa menyerang pasukan Suriah dengan menyamar sebagai tentara Turki sementara Suriah dan sekutunya berupaya menghindari kontak langsung semacam itu.

Turki, kata sumber militer itu, diduga terus mengirimkan personel militer, senjata, dan kendaraan militer ke Idlib meski di sisi lain Ankara menyebut mereka ingin ada solusi diplomatik atas konflik yang terjadi.

"Ini jelas babak baru konflik antarnegara," kata Charles Lister, akademisi senior di Institut Timur Tengah. "Dan ini membuat Erdogan kembali mendapat sorotan di dalam negeri. Sulit membayangkan hal lain selain makin meningkatnya kekerasan di depan mata."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP