Merdeka.com - Malaysia kemarin mengumumkan keadaan darurat menyusul melonjaknya kasus penularan Covid-19. Namun Perdana Menteri Muhyiddin Yasin berjanji dia tidak akan memberlakukan jam malam atau darurat militer.
Dalam siaran televisi nasional Muhyiddin menyerukan rakyat Malaysia tetap tenang dan mengatakan pejabat pemerintah dan layanan publik akan tetap berjalan seperti biasa.
"Pemerintahan sipil akan tetap berjalan. Pengumuman keadaan darurat oleh Raja bukan berarti kudeta militer dan jam malam tidak akan diberlakukan," kata dia, seperti dilansir the Straits Times, Rabu (13/1).
Muhyiddin mengatakan tidak akan ada sidang parlemen atau majelis serta pemilihan umum selama keadaan darurat nasional. Namun dia menuturkan pemilihan umum akan segera dilakukan jika keadaan darurat sudah dicabut serta pandemi sudah terkendali.
Mengingat kapasitas tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 sudah hampir penuh, Sultan Abdullah mengizinkan pengumuman keadaan darurat nasional sebagai upaya mengatasi pandemi.
Malaysia mencatat lebih dari 2.000 kasus Covid-19 per hari dalam sepekan terakhir dan 3.3009 kasus dilaporkan kemarin hingga total keseluruhan sudah lebih dari 141.000 kasus dengan 559 kematian. Kondisi ini membuat sistem kesehatan Negeri Jiran berada di titik rawan dengan 30.000 kasus aktif saat ini. [pan]
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami