Peretas matikan situs resmi Vatikan
Merdeka.com - Kelompok peretas (hacker) Anonymous kembali beraksi. Mereka kemarin mematikan jaringan situs resmi Takhta Suci Vatikan, vatican.va, selama beberapa jam.
Koran Huffington Post melaporkan, Kamis (8/3), kelompok peretas tenar ini menyatakan aksi mereka merupakan wujud protes terhadap beberapa skandal institusi gereja Katolik. Beberapa isu yang mereka soroti adalah pelecehan anak di bawah umur oleh para pendeta dan pelarangan penggunaan kondom dan aborsi.
Anonymous merupakan kelompok peretas yang sedang tenar. Mereka awal pekan ini membocorkan ribuan surat elektronik yang mengungkap data bahwa jasad Usamah Bin Ladin dikremasi, bukan dibuang ke laut seperti diberitakan pemerintah Amerika Serikat.
Pada pengumuman yang mereka tulis di laman awal situs, Anonymous juga menuding gereja tidak beda dari lembaga pencari untung. "Kami mematikan situs ini menanggapi peraturan aneh yang diterapkan tim pencari laba (gereja)," kata pernyataan Anonymous.
Mereka menambahkan serangan ini tidak ada kaitannuya dengan kebencian pada agama tertentu. Melainkan wujud protes pada institusi korup.
Kelompok peretas telah berupaya menyerang situs Vatikan selama dua tahun terakhir. Hanya saja tim pengamanan dari negara agama itu berhasil menghalau upaya peretas.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerakan itu dilakukan untuk agar Hakim MK membuat keputusan tanpa terintervensi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaRapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi besar yang berhaluan Syafii Asy'ari ini berubah menjadi partai politik golongan kaum tua untuk menandingi gencarnya gerakan kaum muda.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diungkap sang ibu kandung. Kedua orang tua tersebut disebut-sebut telah pisah
Baca SelengkapnyaAksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnya