Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

"Perempuan Muslim yang Memakai Jilbab adalah Bagian dari Denmark"

"Perempuan Muslim yang Memakai Jilbab adalah Bagian dari Denmark" Warga Muslim di Denmark protes usulan larangan jilbab bagi pelajar sekolah dasar. ©Courtesy of Lamia Ibnhsain/Al Jazeera

Merdeka.com - Komisi Rakyat Denmark untuk Perjuangan Perempuan yang Terpinggirkan, badan yang dibentuk partai Demokratik Sosial yang berkuasa, merekomendasikan pemerintah melarang jilbab untuk pelajar di sekolah dasar di negara tersebut.

Usulan yang diajukan pada 24 Agustus itu salah satu dari sembilan rekomendasi yang bertujuan untuk mencegah "kontrol sosial terkait kehormatan" anak perempuan dari kelompok minoritas. Alasannya, mereka ingin semua perempuan dari latar belakang minoritas bisa menikmati hak dan kebebasan yang sama seperti perempuan Denmark lainnya.

Usulan ini menuai kecaman dan protes di Denmark.

Jika aturan ini disetujui, maka Huda Makai Asghar (15) bakal terpaksa melepas jilbabnya. Siswa kelas sembilan Kokkedal Skole itu telah memakai jilbab selama dua tahun.

"Saya selalu tahu bahwa kami memiliki kebebasan beragama di Denmark. Saya bisa memakai apapun yang saya ingin pakai, dan saya meyakini apa yang saya sukai. Jadi ketika saya mendengar usulan itu, saya kaget," jelasnya kepada Al Jazeera melalui telepon.

Menurutnya, usulan itu melanggar kebebasannya dan memaksanya melepas jilbab adalah hal yang salah.

Iram Khawaja dari Fakultas Pendidikan Universitas Aarhus menentang usulan ini. Penelitiannya fokus pada bagaimana anak-anak dari agama dan etnis minoritas membentuk masyarkat Denmark. Khawaja juga salah satu pendiri Jaringan Psikologi Profesional Melawan Diskriminasi.

Menurutnya, larangan itu tidak akan mengatasi masalah apapun yang dihadapi anak perempuan yang menjadi subjek kontrol sosial.

"Sebaliknya, larangan itu akan semakin menjadi masalah besar. Anak perempuan perempuan yang telah diekspos menjadi bagian kontrol sosial negatif akan semakin tertekan," jelasnya kepada Al Jazeera.

"Problematis menyamakan pemakaian jilbab dengan kontrol sosial negatif, ada juga anak perempuan yang tidak memakai jilbab yang terpapar kontrol sosial negatif," lanjutnya.

Khawaja juga menambahkan, mayoritas anak perempuan yang memakai jilbab melakukannya tanpa paksaan atau atas keinginan sendiri.

Komisi Rakyat Denmark untuk Perjuangan Perempuan yang Terpinggirkan dalam laporannya menyatakan, pemakaian jilbab di sekolah dasar bisa menciptakan perpecahan di antara kelompok anak-anak menjadi "kami" dan "mereka". Laporan itu berdasarkan penelitian perusahaan Als Research dan Epinion atas nama Kementerian Pendidikan Denmark. Mereka melakukan survei terhadap 1.441 siswa kelas enam sampai sembilan di 19 sekolah dasar dan delapan sekolah independen serta swasta, juga melakukan 22 wawancara dengan siswa dan 17 wawancara dengan guru.

Kepala sekolah Tilst Skole, Lone Jorgensen tidak mendukung larangan tersebut.

"Tugas saya adalah mengelola sekolah yang baik untuk semua orang, di mana ada ruang bagi semua orang dan setiap orang itu memiliki nilai yang setara," jelasnya.

"Melanggar hak anak-anak saya"

Pada 26 Agustus, ribuan orang berunjuk rasa di jalan-jalan Copenhagen menentang larangan jilbab tersebut.

"Saya menyadari bahwa suara kami tidak terlihat di tengah masyarakat. Niat awal demonstrasi adalah turun ke jalan-jalan agar suara kami didengar," kata seorang aktivis, Lamia Ibnhsain (37) yang mengorganisir demo.

Lamia mengatakan takut larangan itu bisa membuat para anak perempuan merasa "salah" dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang tidak memakai jilbab.

"Perempuan Muslim memakai jilbab itu di mana-mana dalam masyarakat Denmark. Mereka dokter, psikolog, sopir bus, dan seniman. Mereka bagian dari Denmark," ujarnya.

Lamia merupakan ibu dua putri, berusia 16 dan delapan tahun. Putri pertamanya memakai jilbab, sementara putri keduanya memakai jilbab jika ingin memakainya.

"Anak-anak perempuan saya memakai jilbab dengan gembira dan bahagia. Jilbab itu masalah hati, dan seharusnya tidak dibawah ke dalam pembahasan politik," cetusnya.

"Itu melanggar hak-hak dasar anak-anak perempuan saya."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Edy Rahmayadi Tuduh Ada Mata-Mata di Kampanye Anies, Bahlil: Namanya Acara Terbuka Kan Boleh Saja

Edy Rahmayadi Tuduh Ada Mata-Mata di Kampanye Anies, Bahlil: Namanya Acara Terbuka Kan Boleh Saja

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menilai isu dari Edy Rahmayadi soal mata-mata di kampanye Anies hal lumrah.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Ekspresi Salting Gibran Dipanggil 'Kiyowo' oleh Santriwati, Mukanya Memerah Menahan Tawa

Ekspresi Salting Gibran Dipanggil 'Kiyowo' oleh Santriwati, Mukanya Memerah Menahan Tawa

Gibran salah tingkah dipanggil santriwati dengan sebutan Kiyowo.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Jokowi Datangi Daerah yang Dikunjunginya, Ganjar: Presiden Bisa ke Manapun untuk Kepentingan Apapun

Jokowi Datangi Daerah yang Dikunjunginya, Ganjar: Presiden Bisa ke Manapun untuk Kepentingan Apapun

Presiden Jokowi bertolak ke Nusa Tenggara Timur (NTT) usai kunjungan kampanye calon presiden Ganjar.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Kompol Syarif Asisten Ajudan Jokowi Dua Kali Gagal Akmil & AAL, Lulus Akpol Kini Karier Moncer

Kompol Syarif Asisten Ajudan Jokowi Dua Kali Gagal Akmil & AAL, Lulus Akpol Kini Karier Moncer

Kisah perjuangan Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, ajudan presiden yang dulu pernah ditolak saat daftar Akmil dan AAL.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Potret Raffi Ahmad Temani Gibran Rakabuming dan Selvi Makan Bebek di Warung Kaki 5 'Makasi Sudah Mampir'

Potret Raffi Ahmad Temani Gibran Rakabuming dan Selvi Makan Bebek di Warung Kaki 5 'Makasi Sudah Mampir'

Raffi Ahmad membagikan momen bersama Gibran Rakabuming dan Selvi. Menariknya, pertemuan mereka berlangsung secara sederhana di sebuah warung kaki lima

Baca Selengkapnya icon-hand
Gibran Siap Hadapi Mahfud dan Cak Imin di Debat Pilpres 2024

Gibran Siap Hadapi Mahfud dan Cak Imin di Debat Pilpres 2024

Gibran mengaku telah menampung masukan dari para pakar, ahli, hingga masyarakat untuk bahan debat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Yakin Raih Suara di Jabar, TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Ini

Yakin Raih Suara di Jabar, TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Ini

Para caleg partai pendukung Ganjar-Mahfud juga akan berjuang meraih suara di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Peneliti Kaget Ada Kandungan Ganja dalam Fosil Manusia yang Terkubur 300 Tahun

Peneliti Kaget Ada Kandungan Ganja dalam Fosil Manusia yang Terkubur 300 Tahun

Penemuan sebelumnya menemukan kandungan opium dalam tulang tengkorak dan jaringan otak.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mahfud MD Siap Hadapi Debat Cawapres: Mau Duduk atau Berdiri Oke

Mahfud MD Siap Hadapi Debat Cawapres: Mau Duduk atau Berdiri Oke

Mahfud bahkan mempersilakan tema apapun untuk debat yang akan datang.

Baca Selengkapnya icon-hand
Perjalanan Dedi Koswara, Petani dan Sopir Angkut Sayuran yang Sukses Bangun Rumah Mewah di Bandung

Perjalanan Dedi Koswara, Petani dan Sopir Angkut Sayuran yang Sukses Bangun Rumah Mewah di Bandung

Dedi dulunya merupakan lulusan SMK jurusan otomotif.

Baca Selengkapnya icon-hand