Percobaan Vaksin Virus Corona Pada Tikus Berhasil Sukses di Israel
Merdeka.com - Sebuah laboratorium yang dikelola Kementerian Pertahanan Israel telah berhasil merampungkan percobaan vaksin pada tikus, membuka jalan untuk percobaan selanjutnya pada hewan lain dan kemudian percobaan pada manusia.
Dilaporkan Channel 12, Institut Penelitian Biologi Israel, yang berbasis di Ness Ziona, berharap bisa merampungkan vaksin dalam waktu satu tahun, atau lebih awal jika memungkinkan.
Selama percobaan, dua kelompok tikus terinfeksi virus corona, tapi hanya satu kelompok yang diberikan vaksin. Kelompok yang tak divaksin menjadi sakit, dan sekelompok tikus yang divaksin tetap sehat. Demikian dilansir dari The Times of Israel, Senin (18/5).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Bagaimana obat dibuat di luar angkasa? Proses produksi obat ini memanfaatkan lingkungan luar angkasa yang bebas gravitasi untuk mempromosikan pembentukan struktur kristal protein yang lebih berkualitas secara lebih cepat daripada yang mungkin terjadi di bumi.
Percobaan pada tikus adalah tahap permulaan penting dalam mengembangkan obat-obatan dan kemudian bisa dilakukan tes lebih lanjut terhadap hewan lainnya. Jika berhasil, percobaan akan beralih ke manusia untuk mengecek efektivitas vaksin dan dampak lainnya.
Awal bulan ini, laboratorium tersebut mengonfirmasi telah mengisolasi antibodi yang diyakini bisa digunakan untuk mengembangkan obat Covid-19. Pengembangan itu tak akan bermanfaat dalam penciptaan vaksin, tapi bisa menjadi salah satu langkah pengobatan bagi mereka yang terinfeksi.
Di saat sejumlah lembaga ilmiah di seluruh dunia menemukan antibodi yang bisa melawan Covid-19, laboratorium ini saat itu mengatakan menjadi yang pertama di dunia yang telah mencapai tiga loncatan: menemukan antibodi yang bisa menghancurkan virus; menargetkan virus corona secara spesifik; dan antibodi bersifat monoklonal, mengurangi tambahan protein yang bisa menyebabkan komplikasi pada pasien.
Menurut Channel 12, laboratorium ini telah mengidentifikasi delapan antibodi untuk Covid-19 dan telah mengajukan paten internasional. Antibodi diproduksi dari darah pasien Covid-19 yang mengalami gejala serius, dan kemudian sembuh.
Laboratorium berharap untuk mencampurkan antibodi ke dalam obat Covid-19. Jika para peneliti bisa menciptakan obatnya, mereka akan mencari perusahaan obat internasional untuk produksi massal.
Sekitar 100 kelompok penelitian di seluruh dunia sedang berusaha mencari vaksin virus corona, dengan hampir puluhan penelitian yang telah sampai tahap awal percobaan pada manusia. Tapi sejauh ini belum bisa diprediksi apakah ada vaksin yang akan bekerja secara aman.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaProduk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.
Baca SelengkapnyaSeorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian ini.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkap virus yang menginfeksi bakteri dalam kotoran hewan dan sedang menguji apakah bakteri ini ampuh sebagai antibiotik.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca Selengkapnya