Percaya Pada Teori Konspirasi Halangi Upaya Minimalisir Penyebaran Virus Corona
Merdeka.com - Krisis kesehatan masyarakat sejak dulu telah melahirkan teori konspirasi, yang dimulai sejak pandemi Black Death melanda Eropa pada tahun 1300-an ketika orang mati-matian mencoba memahami kekacauan yang mengganggu kehidupan mereka, sama seperti halnya sekarang.
Sementara sains modern menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana penyakit menginfeksi orang dan cara mengatasinya, teori konspirasi Covid-19 justru menyebar dengan cepat melalui media sosial, bahkan para pemimpin politik.
Mengutip laman TIME, Minggu (27/9), dalam studi Pusat Kebijakan Publik Annenberg Universitas Pennsylvania, para peneliti mensurvei sekelompok 840 orang dewasa Amerika Serikat pertama pada akhir Maret dan kemudian pada pertengahan Juli, untuk menentukan bagaimana keyakinan serta tindakan mereka mengenai pandemi berubah seiring waktu.
Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa teori konspirasi Covid-19 bukan hal biasa tetapi juga mendapatkan daya tarik. Pada Maret, 28 persen orang percaya rumor bahwa pemerintah China menciptakan virus corona sebagai senjata biologis, di mana angka ini naik menjadi 37 persen pada Juli.
Sekitar 24 persen percaya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melebih-lebihkan bahaya virus corona untuk merugikan Donald Trump secara politis kendati tak ada bukti dan pada Juli, angka ini naik menjadi 32 persen.
Dan pada Maret, 15 persen responden percaya industri farmasi menciptakan virus untuk meningkatkan penjualan obat-obatan dan vaksin, naik menjadi 17 persen pada Juli.
Studi Annenberg menemukan, hanya 62 persen orang yang paling mungkin mempercayai konspirasi virus corona, mengatakan bahwa mereka mengenakan masker setiap hari ketika berada di sekitar orang lain yang jauh dari rumah, dibandingkan dengan 95 persen orang yang tidak mempercayainya.
Lebih jauh, orang yang percaya teori konspirasi Covid-19 2,2 kali kecil kemungkinan mengatakan mereka ingin divaksin berdasarkan hasil survei Maret, dan pada Juli meningkat menjadi 3,5 kali kecil kemungkinan mereka ingin divaksin.
“Kepercayaan pada teori konspirasi pandemi tampaknya menjadi penghalang untuk meminimalkan penyebaran Covid-19,” jelas Dan Romer, direktur penelitian Pusat Kebijakan Publik Annenberg dan rekan penulis studi dalam sebuah pernyataan.
Di mana orang mendapatkan informasi terkait teori konspirasi ini? Penelitian menemukan, orang yang mempercayai teori konspirasi kemungkinan besar merupakan pengguna berat media sosial dan penonton media konservatif seperti Fox News.
Sementara itu, orang yang menonton saluran televisi lain kemungkinan besar mengikuti pedoman kesehatan masyarakat dan ingin divaksin.
Sementara para peneliti mengatakan mereka memahami bagaimana teori konspirasi pandemi menyebar, mereka mengatakan masih menjadi tantangan menyadarkan orang yang percaya teori konspirasi bahwa mereka tertipu.
Penelitian lain juga mengatakan, mengoreksi informasi palsu biasanya tidak berhasil, sebaliknya dapat menyebabkan orang semakin mempercayai teori konspirasi.
“Teori konspirasi sulit disingkirkan karena memberikan penjelasan untuk peristiwa yang tidak sepenuhnya dipahami, seperti pandemi saat ini, bermain-main dengan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan aktor berpengaruh lainnya, serta melibatkan tuduhan yang tidak dapat dengan mudah diperiksa fakta,” jelas Kathleen Hall Jamieson, direktur Pusat Kebijakan Publik Annenberg dalam sebuah pernyataan.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konspirasi mengacu pada kesepakatan rahasia di antara individu untuk terlibat dalam kegiatan ilegal atau merugikan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Copernicus akhirnya dimakamkan di kuburan yang diberi tanda, sebelumnya tidak. .
Baca SelengkapnyaHeboh munculnya piramida di Antartika yang memunculkan berbagai teori konspirasi dan ruang diskusi.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaSulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca Selengkapnya