Merdeka.com - Pengunjuk rasa membakar sejumlah kantor Ikhwanul Muslimin di beberapa kota di Mesir hari ini.

BBC melaporkan, Jumat (23/11), beberapa kantor Ihkwanul Muslimin seperti di Kota Port Said dan Ismailia dibakar massa yang marah.

Pengunjuk rasa itu memprotes keputusan Presiden Muhamad Mursi yang mengeluarkan dekrit untuk memperkuat kekuasaannya.

Dekrit itu menyebutkan keputusan presiden tak bisa diganggu gugat termasuk oleh pengadilan. Mursi membuat dirinya kebal hukum. Dengan dekrit ini maka pengadilan tak bisa membatalkan segala keputusannya.

Menurut kantor berita Mena, sebuah rumah sakit di Ibu Kota Kairo hari ini telah menampung tiga korban luka akibat kerusuhan di tengah kota di jalan Muhammad Mahmud.

Ribuan pengunjuk rasa juga memadati Tahrir Square di tengah Ibu Kota Kairo. Mereka menyebut Mursi sebagai firaun baru. Sedikitnya 30 kelompok oposisi berkumpul dan menamakan unjuk mereka dengan Aksi Saksi Kemerdekaan.

Bentrokan antar pihak oposisi dan pendukung Mursi juga terjadi di Kota Alexandria.

Ketua Asosiasi Pengacara Sameh Ashour dan tokoh periah Nobel Perdamaian Muhamad El Baradei serta Amr Moussa menuding Mursi rakus kekuasaan. "Kami menyerukan pada seluruh warga Mesir untuk berunjuk rasa di semua lapangan kota," kata mereka.

Mursi merasa dirinya berhasil mengambil peran penting di panggung internasional setelah memprakarsai gencatan senjata antara Israel dan Hamas.