Pengawal Bush nyaris bunuh Ahmadinejad
Merdeka.com - Seorang anggota pasukan pengamanan presiden Amerika Serikat (Secret Service) ternyata pernah hampir menembak Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad saat menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika, pada 2006 lalu. Hal ini terungkap setelah sebuah buku karya Marc Ambinder dan D.B Grady berjudul Deep State: Inside the Government Secrecy Industry menulis kisah itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (21/3), buku itu menulis, insiden ini sebetulnya terjadi secara tidak disengaja. Saat itu, seorang anggota Secret Service tidak disebutkan namanya sedang menyetel senjatanya di sebelah mobil mantan Presiden Amerika George W Bush. Namun, tiba-tiba saja senjata itu mengeluarkan tembakan yang mengarah ke Ahmadinejad.
Akibat kejadian itu, sebuah laporan langsung disebarkan ke puluhan petinggi pejabat pemerintahan Bush. "Seorang anggota Secret Service telah membuat sebuah kecelakaan tidak disengaja dengan menembakkan senapannya ke arah iring-iringan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad yang saat itu sedang menuju ke Hotel InterContinental," tulis laporan itu, menurut seorang pejabat yang mengutip isi buku itu.
Pejabat tidak disebutkan namanya itu mengatakan ketika dia membaca isi laporan itu, dirinya ingat sampai menutup mata.
"Ketika suara tembakan itu terdengar, semua orang langsung berhenti," ujar pejabat itu. "Orang Iran yang berada di iring-iringan itu langsung melihat ke arah kita dan kita juga melihat ke arah mereka. Anggota Secret Service itu langsung meminta maaf dan Ahmadinejad hanya memutar kepalanya dan masuk ke mobilnya."
Setelah itu, para pejabat pemerintahan Bush khawatir jika Ahmadinejad akan mengklaim bahwa Secret Service mencoba membunuh dia dan menyebabkan kemarahan publik selama Sidang Majelis Umum PBB, di mana saat itu PBB sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap pemerintahan Ahmadinejad.
Namun, dia menyebut, Ahmadinejad ternyata tidak mengatakan apapun terkait insiden penembakan itu dan kejadian ini tersimpan begitu saja menjadi sebuah sejarah sampai akhirnya terkuak sekarang.
Buku Deep State, yang berjanji akan membongkar segala rahasia dari pasukan keamanan presiden Amerika, akan diluncurkan pada April mendatang. Penulis buku itu, Ambinder, merupakan mantan wartawan Gedung Putih, sementara Grady merupakan seorang penulis dan mantan tentara angkatan darat.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaMomen Lawas Wartawan Indonesia yang Disandera di Irak Disambut Presiden SBY, Kini Sosoknya Jadi Pejabat & Politikus Terkenal
Momen lawas Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid setelah dipulangkan ke Indonesia setelah disandera di Irak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDisambut Pendukung di Jambi, Anies Dipakaikan Lacak dan Selendang
Jambi merupakan salah satu basis Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Namun Anies tidak masalah.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca SelengkapnyaJokowi akan Kenalkan Presiden Terpilih ke Temannya, MBZ dan MBS
Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ke Menko Luhut Panjaitan.
Baca Selengkapnya