Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengakuan Warga Kashmir: Tentara India Menyiksa dan Racuni Makanan

Pengakuan Warga Kashmir: Tentara India Menyiksa dan Racuni Makanan aparat keamanan berjaga di Kashmir. ©AFP

Merdeka.com - Sejumlah warga dari belasan desa di wilayah Kashmir mengatakan, pasukan India telah menggerebek rumah mereka dalam upaya intimidasi. Tidak sampai di situ, tentara India juga tega meracuni persediaan makanan, atau membunuh ternak warga.

Dalam lebih dari 50 wawancara oleh kantor berita Associated Press (AP), warga bersaksi para tentara India memukul dan menyetrum mereka. Penggerebekan rumah warga terjadi sejak pemerintah New Delhi menutup akses Kashmir, Agustus lalu.

Sejak operasi penggerebekan dilakukan setidaknya 3.000 orang telah ditangkap. Sebagian besar dari mereka adalah pria usia muda, menurut penjabat kepolisian dan catatan tinjauan AP.

Al Arabiya melaporkan, Rabu (11/9), ribuan warga lainnya ditahan di penjara kepolisian untuk diperiksa terkait kemungkinan keterlibatan mereka dalam aksi protes Kashmir. Sementara itu, sekitar 120 warga yang ditangkap dijerat Undang-undang Keamanan Publik. Dengan undang-undang tersebut, seseorang bisa ditahan hingga dua tahun tanpa melalui proses pengadilan.

Beberapa warga telah dibebaskan dengan keterangan wajib lapor untuk beberapa hari ke depan. Sedangkan yang lain hanya ditahan di siang hari dan diperbolehkan pulang pada malam hari. Namun, keesokan harinya orangtua mereka diminta membawa anaknya kembali ke kantor polisi.

Menanggapi tuduhan warga tentang serangan pasukan India, Juru Bicara Militer Kolonel Rajesh Kalia membantah. Kalia mengatakan, tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar dan tidak benar. Menurutnya, tentara India menghargai hak asasi manusia.

Kashmir merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan India dan Pakistan. Sejak India dan Pakistan merdeka dari Inggris, akhir 1940-an, wilayah Kashmir sudah bergejolak. India dan Pakistan bahkan sudah tiga kali berperang demi memperebutkan Kashmir. Saat ini, sebagian wilayah Kashmir dikuasai India dan sebagian lainnya oleh Pakistan.

Sejak Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut hak otonomi khusus Kashmir, wilayah itu terkunci. India melakukan penjagaan ketat dan penutupan akses komunikasi. Disusul penangkapan warga hingga tokoh politisi. Tak ayal, situasi tersebut mengundang simpati Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.

"Saya sangat prihatin tentang dampak dari tindakan baru-baru ini oleh pemerintah India pada hak asasi manusia Kashmir," kata Michelle Bachelet dalam pernyataan terbuka kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, Senin (9/9) lalu.

Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.

Baca Selengkapnya
Perempuan Indonesia Dibuat Syok saat Traveling ke India, Kebiasaan Warganya di Luar Dugaan

Perempuan Indonesia Dibuat Syok saat Traveling ke India, Kebiasaan Warganya di Luar Dugaan

Seorang wanita asal Indonesia membeberkan sejumlah fakta menarik saat berkunjung ke India.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.

Baca Selengkapnya
Perhiasan Dipakai Orang Terkaya India saat Pesta Pranikah Anaknya Bernilai Rp1 Triliun, Ada Kalung Berlian Zamrud

Perhiasan Dipakai Orang Terkaya India saat Pesta Pranikah Anaknya Bernilai Rp1 Triliun, Ada Kalung Berlian Zamrud

Perhiasan mahal yang dikenakan Nita Ambani tersebut berupa kalung berlian zamrud dengan bandul berbentuk lempengan berwarna hijau menyala.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
India Robohkan Masjid Berusia 600 Tahun, Alasannya Mengada-ada

India Robohkan Masjid Berusia 600 Tahun, Alasannya Mengada-ada

Aksi ini dilakukan tak lama setelah PM Narendra Modi meresmikan kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjib Babri yang bersejarah.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Keturunan India Tinggal Perkampungan Terpencil

Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Keturunan India Tinggal Perkampungan Terpencil

Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan gadis desa itu adalah memberi makan kambing dan pergi ke sawah.

Baca Selengkapnya