Merdeka.com - Pengadilan Mesir memutuskan melarang semua kegiatan berhubungan dengan Ikhwanul Muslimin. Mereka juga membekukan aset kelompok Islam ini.

Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Senin (23/9), persaudaraan itu dilarang setelah 85 tahun berdiri.

Meski lebih dari delapan dekade namun setelah mantan Presiden Husni Mubarak terguling mereka dapat berorganisasi secara terbuka, membentuk partai politik, bahkan membawa seorang anggotanya yakni Muhammad Mursi ke tampuk kekuasaan.

Masa kejayaan Ikhwanul Muslimin pada Maret lantaran mereka terdaftar menjadi organisasi non-pemerintah dan diakui negara.

Tapi kini pengadilan berlaku sebaliknya. Pasca tergulingnya Mursi sebab kudeta militer membuat pemerintah seolah anti dengan persaudaraan satu ini.

Ikhwanul Muslimin masih bisa mengajukan banding sebab keputusan ini.