Merdeka.com - Aktivis pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak memakai masker saat berada dalam pesawat. Karena ulahnya, penerbangan ditunda.

David J Harris Jr merupakan penumpang American Airlines. Dalam sebuah video yang dia unggah di akun Instagramnya, dia membela hak individunya untuk tidak memakai masker selama dalam pesawat karena punya latar belakang kesehatan.

"Jadi karena saya menyatakan saya punya alasan media tak memakai masker, orang-orang di pesawat terganggu dan mungkin tak ingin terbang dengan pesawat ini," ujarnya dalam video tersebut, dilansir Indy100, Senin (27/7).

"Ada beberapa orang (sesama penumpang) yang pastinya keberatan saya tak memakai masker," lanjutnya.

Pilot dalam penerbangan tersebut kemudian terdengar berbicara melalui intercom, menyarankan para penumpang yang tak merasa aman bisa merencanakan ulang perjalanan mereka.

Harris mengklaim memiliki alasan medis yang tak menyarankan dirinya memakai masker, dalam hal ini sejalan dengan kebijakan maskapai untuk tidak memakainya. Dia mendorong para pengikutnya untuk tidak berbohong tentang kondisi medis agar bisa terhindar dari kewajiban pemakaian masker. Namun dia terlihat memakai masker di video lain di Instagram-nya.

American Airlines mengatakan di situs web mereka bahwa "masker diperlukan saat terbang di Amerika, kecuali untuk anak-anak kecil atau siapa pun dengan kondisi yang mencegah mereka mengenakannya".

Indy100 menghubungi American Airlines untuk mengonfirmasi mengapa penerbangan itu ditunda karena seseorang memiliki pengecualian medis.

Mereka merespons dengan mengatakan mereka memiliki kebijakan baru, yang akan dimulai pekan ini.

"Hanya pelanggan di bawah usia 2 tahun yang akan dikecualikan dari kebijakan perlindungan baru. Tidak ada pengecualian lain yang akan diberikan, bahkan bagi mereka dengan kondisi medis yang dapat diverifikasi, karena risiko keselamatan transmisi Covid-19 tanpa gejala oleh pelanggan tanpa masker. Jika pelanggan tidak bisa memakai masker, mereka tidak akan bisa bepergian dengan American Airlines."