Penelitian: Virus Corona Varian Brasil P1 yang Bermutasi Bisa Lebih Berbahaya
Merdeka.com - Virus corona varian Brasil P1, yang menjadi penyebab lonjakan Covid-19 mematikan di negara Amerika Latin itu, bermutasi dengan cara yang bisa membuatnya lebih mahir dalam menghindari antibodi, menurut para ilmuwan yang meneliti virus tersebut.
Penelitian yang dilaksanakan oleh lembaga kesehatan masyarakat Fiocruz terhadap varian yang beredar di Brasil menemukan mutasi di daerah ujung virus yang runcing yang digunakan untuk masuk dan menginfeksi sel.
Perubahan itu, kata para ilmuwan, bisa membuat virus lebih resisten terhadap vaksin, yang secara potensial bisa memperburuk keparahan wabah di negara paling padat di Amerika Latin itu.
“Kami yakin ini adalah mekanisme pelarian lain yang diciptakan virus untuk menghindari respons antibodi,” jelas salah satu penulis penelitian, Felipe Naveca, yang juga bagian dari Fiocruz di Manaus, di mana varian P1 diyakini berasal, dilansir Reuters, Kamis (15/4).
Naveca menyampaikan perubahan tampaknya mirip dengan mutasi varian Afrika Selatan yang lebih agresif, yang menurut penelitian menunjukkan beberapa vaksin secara substansial tak begitu manjur melawan varian ini.
“Ini secara khusus mengkhawatirkan karena virus terus berakselerasi dalam evolusinya,” imbuhnya.
Penelitian telah menunjukkan varian P1 ini 2,5 kali lebih menular daripada virus corona versi asli dan lebih resisten terhadap antibodi.
Pada Selasa, Prancis menghentikan semua penerbangan ke dan dari Brasil untuk mencegah penyebaran varian P1. Varian ini dengan cepat menjadi dominan di Brasil, dan diyakini menjadi faktor utama gelombang kedua wabah di negara itu, yang telah menewaskan 350.000 orang, jumlah kematian terbesar kedua di dunia setelah AS.
Menurut Ester Sabino, seorang ilmuwan di fakultas kedokteran Universitas Sao Paulo yang memimpin pengurutan genom pertama virus corona di Brasil, mutasi varian P1 tidak mengherankan karena cepatnya penularan.
“Jika Anda memiliki tingkat penularan tinggi, seperti yang Anda alami di Brasil saat ini, risiko mutasi dan varian baru meningkat,” jelasnya.
Peneliti Fiocruz termasuk Naveca juga baru-baru ini menggambarkan varian baru yang diturunkan dari garis keturunan yang berbeda ke P1, dan terdeteksi di timur laut negara itu, yang membawa 14 mutasi termasuk perubahan E484K yang pertama kali dicatat dalam varian Afrika Selatan.
Sejauh ini vaksin, seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Sinovac China, telah terbukti efektif melawan varian P1 Brasil, tetapi Sabino mengatakan mutasi lebih lanjut kemungkinan tidak akan efektif dengan vaksin.
“Itu kemungkinan yang nyata,” katanya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui
virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaPenyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya