Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna Produksi Respons Imun Jangka Panjang

Penelitian: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna Produksi Respons Imun Jangka Panjang Arab Saudi mulai vaksinasi Covid-19. ©FAYEZ NURELDINE/AFP

Merdeka.com - Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech dan Moderna menghasilkan respons imun atau kekebalan yang berkelanjutan, menunjukkan vaksin ini menawarkan perlindungan jangka panjang terhadap Covid-19, berdasarkan penelitian terbaru.

Penelitian yang diterbitkan Senin di jurnal peer-review Nature, menemukan vaksin "menginduksi produksi antibodi yang persisten" "memungkinkan generasi kekebalan humoral yang kuat."

Selain itu, penelitian menemukan vaksin menghasilkan antibodi tingkat tinggi terhadap tiga varian virus corona yang diketahui, termasuk varian Beta yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Ada respons antibodi yang lebih kuat terhadap varian tersebut di antara mereka yang divaksinasi setelah sebelumnya terinfeksi Covid-19.

Meskipun para peneliti hanya meneliti mereka yang menerima vaksin Pfizer-BioNtech, vaksin itu menggunakan teknologi mRNA yang sama untuk menghasilkan inokulasi seperti vaksin Moderna.

Sementara banyak vaksin yang ada menggunakan bit virus atau protein bakteri untuk memicu respons imun, vaksin virus corona berbasis mRNA menginstruksikan tubuh untuk membuat dan melepaskan apa yang disebut protein spike, yang kemudian menginduksi respons imun.

“Respon kekebalan terhadap vaksin semacam itu kuat dan berpotensi bertahan lama,” jelas sebuah laporan Fakultas Kedokteran Universitas Washington, yang para ilmuwannya memimpin penelitian, dikutip dari Times of Israel, Rabu (30/6).

Meskipun penelitian lain telah melacak tingkat antibodi dalam darah orang yang divaksinasi dari waktu ke waktu, penelitian baru ini melihat lebih dekat bagaimana respon imun berkembang dalam tubuh.

Para peneliti menemukan pusat germinal di kelenjar getah bening peserta dalam penelitian ini masih sangat aktif empat bulan setelah mereka menerima suntikan vaksin pertama.

“Pusat germinal adalah kunci untuk respons imun yang kuat dan protektif,” jelas penulis senior Ali Ellebedy, profesor patologi dan imunologi, kedokteran dan mikrobiologi molekuler.

“Pusat germinal adalah tempat ingatan kekebalan kita terbentuk. Dan semakin lama kita memiliki pusat germinal, semakin kuat dan tahan lama kekebalan kita karena ada proses seleksi sengit yang terjadi di sana, dan hanya sel kekebalan terbaik yang bertahan.”

Sebanyak 41 orang diperiksa untuk penelitian ini, delapan di antaranya pernah terinfeksi Covid-19 dan semuanya diberi dua dosis standar vaksin Pfizer-BioNTech.

Sampel germinal diambil dari 14 orang yang menerima vaksin, tiga minggu setelah dosis pertama dan sesaat sebelum mendapatkan vaksin kedua. Sampel tambahan diambil pada minggu ke 4, 5 dan 7. Selain itu, sepuluh peserta memberikan sampel 15 minggu setelah mereka pertama kali memulai dosis vaksin. Tak satu pun dari mereka yang memberikan sampel germinal pernah terinfeksi Covid-19.

Para peneliti menemukan, setelah tiga minggu, pusat germinal, yang terletak di ketiak, terbentuk di semua 14 peserta dan  pada akhir masa penelitian, delapan dari 10 peserta yang diuji masih memiliki "pusat germinal yang terdeteksi mengandung sel B yang menargetkan virus," menurut laporan WUSM.

Bahkan 15 minggu setelah suntikan vaksin pertama diberikan, pusat germinal masih memproduksi sel kekebalan.

“Ini adalah bukti dari respon imun yang sangat kuat,” kata salah satu penulis senior Rachel Presti.

“Sistem kekebalan Anda menggunakan pusat germinal untuk menyempurnakan antibodi sehingga mereka dapat mengikat dengan baik dan bertahan selama mungkin. Antibodi dalam darah adalah hasil akhir dari proses tersebut, tetapi pusat germinal adalah tempat terjadinya.”

Penelitian ini memeriksa sampel darah dari 41 orang yang menerima vaksin Pfizer.

Tingkat antibodi terlihat meningkat perlahan setelah dosis pertama pada mereka yang belum pernah terpapar virus sebelumnya, tetapi meningkat jauh lebih cepat pada mereka yang telah terinfeksi Covid-19.

Ellebedy mengatakan kepada The New York Times, suntikan booster vaksin untuk mereka yang belum pernah terinfeksi mungkin akan menghasilkan efek yang sama.

“Jika Anda memberi mereka kesempatan lagi untuk terlibat, mereka akan memiliki respons masif,” jelasnya, merujuk pada sel-sel yang menargetkan virus.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Baca Selengkapnya
Risiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?

Risiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?

Setiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.

Baca Selengkapnya
9 Minuman yang Baik untuk Tingkatkan Imun, Jaga Tubuh dari Serangan Penyakit

9 Minuman yang Baik untuk Tingkatkan Imun, Jaga Tubuh dari Serangan Penyakit

Minuman untuk meningkatkan imun tubuh adalah minuman yang mengandung zat-zat yang dapat membantu menjaga dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Baca Selengkapnya