Peneliti China Ajukan Hak Paten Obat Diyakini Bisa Sembuhkan Pasien Virus Corona
Merdeka.com - Peneliti China telah mengajukan hak paten untuk obat hasil eksperimen Gilead Sciences yang diyakini bisa mengobati virus corona (Covid-19). Institut Virologi Wuhan, yang berpusat di kota China tengah yang menjadi pusat wabah, mengajukan hak paten untuk penggunaan obat anti virus, disebut remdesivir. Pengajuan dibuat pada 21 Januari, menurut pernyataan dari situs web lembaga tersebut.
"Fakta bahwa mereka mengajukan hak paten berarti ada kesadaran yang meningkat terkait hal ini di negara ini," kata Wang Yanyu dari Kantor Hukum AllBright di Beijing, dikutip dari The Straits Times, Selasa (3/3).
Belum diketahui apakah otoritas kekayaan intelektual China akan mengeluarkan hak paten untuk obat tersebut. Syarat pengajuan hak paten adalah harus ada pembuktian obat tersebut bekerja pada jenis virus corona ini.
Namun pengajuan permohonan paten oleh pemangku kepentingan di China masuk akal, menurut Wang. "Sebagian besar pasien ada di sini, bukan di AS, yang membuat Gilead tidak mungkin melakukan semua tes ini," katanya.
Institut Virologi Wuhan mengatakan dalam pernyataannya, pengajuan hak paten dilakukan demi kepentingan nasional, dan tidak akan menggunakan hak patennya jika perusahaan farmasi asing bekerja sama dengan China untuk mencegah penularan.
Kemanjuran obat temuan ilmuwan China terhadap manusia juga disebutkan memerlukan tes klinis lebih lanjut, kata lembaga itu dalam pernyataannya.
Ilmuwan Israel Siapkan Vaksin Virus Corona
Menteri Sains dan Teknologi Israel Ofir Akunis Kamis lalu memastikan para ilmuwan kini semakin dekat dengan temuan vaksin pertama untuk virus corona (Covid-19).
Menurut Akunis, vaksin itu akan siap dalam beberapa pekan ke depan dan tersedia dalam waktu 90 hari lagi jika semua proses berjalan lancar.
"Selamat kepada MIGAL (Institut Penelitian Galilee) atas terobosan ini. Saya yakin akan kemajuan yang pesat ini sehingga kita bisa merespons ancaman global Covid-19," kata Akunis, seperti dikutip laman the Jerusalem Post dan dilansir laman Sputnik News, Jumat (28/2).
Para ilmuwan itu selama empat tahun terakhir sudah bekerja untuk mengembangkan vaksin virus bronchitis (IBV), masih jenis virus corona yang menyerang ayam.
Setelah ilmuwan melihat mengetahui DNA dari virus Covid-19, para peneliti MIGAL menemukan IBV secara genetik mirip dengan virus corona baru itu dan metode infeksinya juga sama. Karena alasan itulah para ilmuwan Israel kini tengah mengembangkan vaksin IBV, supaya bisa segera menemukan vaksin untuk Covid-19 lebih cepat, kata Dr Chen Katz, kepala bioteknologi MIGAL.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaMomen Haru Pak Slamet Juru Parkir Viral Dapat Bantuan dari Warganet, Menangis Tak Percaya
Perjuangan Pak Slamet yang tetap bekerja meski sakit ini sempat viral dan menyita perhatian. Ia tak menyangka dapat bantuan dari warganet.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca Selengkapnya