Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemilu India, Ketika Sapi Bisa Jadi Batu Sandungan Modi

Pemilu India, Ketika Sapi Bisa Jadi Batu Sandungan Modi Ilustrasi sapi©2017 REUTERS/Caren Firouz

Merdeka.com - Perdana Menteri India Narendra Modi punya satu kebijakan yang terkenal yaitu perlindungan terhadap sapi, hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu di India. Tapi bagi seorang Raghuvir Singh Meena--seorang petani Hindu di Distrik Pilani, Rajasthan--kebijakan itu terlalu berlebihan. Meena sering kerepotan menjaga lahan pertaniannya karena sapi kerap datang mengacak-acak ladang.

Banyak petani mendukung partai nasionalis pengusung Modi ketika dia akhirnya berkuasa pada 2014. Tapi kebijakan soal sapi menjadi masalah pelik bagi warga daerah terpencil.

"Kami sudah mencoba semuanya--orang-orangan sawah dan kawat duri--tapi hewan liar itu selalu bisa memakan tanaman kami," kata Meena kepada kantor berita AFP seraya menatap hamparan sawahnya yang subur, seperti dilansir laman the Straits Times, Jumat (5/4).

"Mereka (pemerintah) memainkan politik, mereka tidak peduli kepada petani miskin," kata dia jelang pemilihan umum Kamis nanti saat Modi akan maju untuk periode kedua.

Sebelum Modi berkuasa, penyembelihan sapi dan konsumsi daging sapi sudah dilarang di Rajashtan dan sejumlah negara bagian lain di India. Tapi hukum yang berlaku saat ini lebih ketat dan hukuman terhadap pelanggar makin banyak. Selain Hindu, warga India juga banyak menganut Islam dan Kristen.

Pada 2017, pemerintah mencoba menerapkan larangan perdagangan sapi untuk disembelih tapi upaya itu ditolak oleh Mahkamah Agung.

narendra modi

Narendra Modi ©Reuters

Sejumlah kalangan menyebut partai Janata Bhratiya (BJP) sedang menerapkan "Hindutva", hegemoni orang Hindu di tengah populasi India yang mencapai 1,2 miliar jiwa.

Para pengamat juga memperingatkan, BJP telah memicu kelompok garis keras Hindu untuk main hakim sendiri buat menyerang kelompok minoritas muslim dan kasta rendah Dalit.

Menurut kelompok pembela hak asasi, Human Right Watch (HRW), insiden main hakim sendiri kini meningkat. Sebanyak 44 orang, termasuk satu di Rajashan, tewas akibat serangan lantaran persoalan sapi pada Mei 2015.

BPJ mengatakan mereka menolak kekerasan tapi serangan massa seperti itu bisa mengganggu perdagangan sapi.

Kondisi ini membuat para peternak mengabaikan sapi-sapi mereka ketimbang menjualnya untuk disembelih. Akibatnya kecelakaan lalu lintas meningkat di daerah terpencil. Sekitar 70 persen rakyat India kini masih tinggal di pedalaman.

Hasil sensus pada 2012, ada sekitar 5,2 juta sapi liar di India. Sensus ini digelar saban 10 tahun sekali. Kini angka itu diyakini kian meningkat.

Sejak Modi berkuasa, sapi liar berkeliaran di jalanan kerap jadi pemandangan umum di India. Sapi-sapi itu suka makan sampah atau berjalan di dekat persimpangan jalan di desa atau kota.

Pada 2015 data pemerintah menyebut ada lebih dari 550 orang tewas akibat kecelakaan melibatkan sapi liar di jalanan.

"Lantaran ada kebijakan perlindungan bagi sapi, tak ada yang berani menyentuh sapi-sapi itu sekarang," kata Sumer Singh Punia, bekas peternak di sebuah desa di Distrik Churu.

Rakyat pemilih yang tidak senang dengan keadaan ini membuat BJP kalah dalam pilkada di pedalaman daerah Rajashtan dan Mdhya Pradesh Desember lalu.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Respons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih

Respons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih

Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?

Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?

Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya